Anak Freddy Numberi Jengkel Terseret Kasus Damayanti

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Jumat, 29 April 2016, 00:10 WIB
Anak Freddy Numberi Jengkel Terseret Kasus Damayanti
damayanti/net
rmol news logo Anggota Komisi VIII DPR RI Elion Numberi merasa jengkel dengan ulah Direktur Utama PT Windu Tunggal Utama Abdul Khoir, tersangka kasus dugaan suap proyek jalan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera)

Politisi Partai golkar itu mengaku, gara-gara rencana busuk Abdul Khoir ingin memuluskan proyek pembangunan jalan di Maluku Utara dirinya ikut terseret dan dipanggil untuk diperksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi. Padahal, Elion yang merupakan wakil rakyat dari Papua itu tidak tahu menahu soal suap proyek di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang menjerat tiga koleganya di Senayan.

Saat ditanya apakah dirinya mengenal Abdul Khoir, dengan cepat Elion mengaku tidak kenal. Bahkan, saking jengkelnya dengan cara Abdul Khoir memuluskan proyek, Eliot punya julukan sendiri untuk Abdul Khoir.

"(Suap proyek Kemenpupera) Tidak tahu, apalagi setan itu (Abdul Khoir), abis saya nggak tahu dia. Dia buat kita semua masuk (diperiksa) di sini," cetusnya usai pemeriksaan di Gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta, Kamis (28/4).

Lebih lanjut, Elion menjelaskan dirinya lebih memilih untuk memperjuangkan daerah pemilihannya daripada memperjuangkan daerah pemilihan lain. Meski demikian, dirinya tidak mau meminta jatah upeti seperti yang dilakukan anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Damayanti Wisnu Putranti, dari Fraksi Golkar Budi Supriyanto serta dari Fraksi PAN Andi Taufan Tiro.

"Saya terus terang kerja di Papua, saya nggak mau tempat-tempat lain. Untuk apspirasi tempat lain, kita usulkan Papua lebih oke. Kalau pun ada Papua silakan, yang penting saya punya dapil di Papua dapat jatah aspirasi ke Papua, bukan ambil uangnya," ujar Elion.

Lalu, apa sebab anak mantan Menteri Perhubungan Freddy Numberi itu dipanggil KPK. Elion mengaku namaya disebut-sebut oleh Damayanti.

"Ya Damayanti sebut-sebut nama saya," katanya.

Sebelumnya, pemanggilan Eliot untuk menggali gratifikasi yang diterima sejumlah anggota dewan setelah kunjungan kerja ke Maluku, Agustus 2015 lalu.

Saat itu, Elion menjadi anggota Bantuan Kendali Operasi di Komisi V DPR. Dirinya juga ikut dalam rombongan kunjungan kerja ke Maluku, dari kunker itu jugalah kasus suap proyek jalan Maluku menguap.

Dalam kasus dugaan suap proyek di Kemenpupera, KPK sudah menetapkan tujuh orang tersangka. Tiga diantaranya merupakan wakil rakyat yang duduk di Senayan. Mereka adalah Damayanti Wisnu Putranti, Budi Supriyanto serta Andi Taufan Tiro.

Selanjutnya Direktur PT Windu Tunggal Utama Abdul Khoir, dua staf Damayanti di Komisi V yakni Dessy A Edwin serta Julia Prasetyarini sebagai perantara suap. Kemudian Amran Hi Mustari selaku Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) IX Maluku dan Maluku Utara. [wah] 

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA