"Latar belakang DWP adalah seorang pemborong atau pengusaha. Proyek yang didapatkan pun dengan cara lobi-lobi melalui koneksi ayahnya. Jadi sangat tidak aneh saat masuk di DPR, sudah pintar main proyek," kata Boyamin kepada wartawan di Jakarta.
Dengan pengalaman tersebut, lanjut dia, DWP pun mencoba melebarkan jaringannya dengan membangun kelompok baru untuk mencari sejumlah proyek di DPR. Salah satunya, di Indonesia Timur.
"Keahlian main proyek tidak diragukan. Saat duduk di DPR, DWP langsung memainkan perannya dengan membangun kelompok baru di Komisi V untuk bermain proyek," kata Boyamin.
Menurutnya, rekam jejak DWP sebelum masuk ke Senayan perlu didalami kembali. "Siapa di belakangnya yang membuat dia berani main proyek-proyek besar," tekan Boyamin.
Untuk itu, imbuh Boyamin, MAKI meminta KPK terus mendalami sejauh mana peran DWP dalam kasus ini. Termasuk kemungkinan ada bekingnya.
"Ini tantangan KPK untuk mengungkap kasus ini secata terang benerang,†tukasnya.
[wid]
BERITA TERKAIT: