Pasalnya, kata Kepala Pelaksana Harian Satgas 115 Laksamana Madya TNI Widodo, jika diberitahu terlebih dulu maka banyak protes dari negara yang kapalnya ditenggelamkan.
"Mereka kan tetap tidak terima kalau kapal benderanya ditenggelamkan. Kita pun demikian, seperti yang di Australia kapal kita dibakar itu sebenarnya kita tidak terima, walaupun salah. Makanya ini juga kita tenggelamkan dulu baru kita kasih tahu mereka," jelasnya saat jumpa pers di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Kamis (31/12).
Menurut Widodo, banyaknya aksi pencurian ikan di perairan Indonesia umumnya dilatarbelakangi ketimpangan antara pasokan dan permintaan di suatu negara akan hasil laut.
"Kebutuhan di Filipina, Thailand, Vietnam tinggi tapi pasokannya sangat minim. Mereka berusaha menyuplai kebutuhan ini dengan kegiatan ilegal di Indonesia," bebernya.
Catatan Satgas 115, negara yang paling banyak melakukan penangkapan ikan ilegal adalah Thailand, Vietnam, dan Filipina. Namun sebagian kecil pelaku juga berasal dari China, Jepang, Malaysia, dan Singapura.
"Mereka semua datangi perairan Indonesia karena tempatnya ikan banyak. Di tempat bertemunya arus panas dan dingin itu di Indoensia," demikian Widodo.
[wah]
BERITA TERKAIT: