Proses pencalonan Busyro sempat dipermasalahkan karena ia sekarang menjabat Ketua PP Muhammadiyah. Komisi III DPR RI meminta Busyro memilih bertahan di Muhammadiyah atau mengikuti proses uji kelayakan di DPR.
Kepada wartawan, Busyro mengaku tidak hanya didukung oleh salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia tersebut.
"Banyak yang menyarankan (ikut fit and proper test). Alumni KPK juga, dari bung Hatta Anti Corruption juga menyarankan, teman-teman kampus juga menyarankan," ungkap Busyro sebelum memasuki ruang fit and proper test Komisi III DPR.
Busyro menambahkan, dirinya siap melepas statusnya sebagai Ketua PP Muhammadiyah, namun lebih dulu melihat perkembangan fit and proper test yang dijalaninya. Ia tidak keberatan jika harus menjalani uji kelayakan dua kali, karena dalam UU tentang KPK ada aturan yang melarang pimpinan KPK untuk rangkap jabatan.
"Ya, nanti lihat perkembangan dulu, yang jelas Muhammadiyah mendorong saya hadir ke uji kelayakan ini sebagai penghormatan pada DPR," tutup Busyro
Beberapa waktu lalu, Busyro menegaskan tidak mau hadir dalam uji kelayakan dan kepatutan di Komisi III DPR, karena ia telah melakukannya pada tahun lalu. Ia mengaku siap dinyatakan gugur dalam seleksi capim KPK dengan sikap itu.
[ald]
BERITA TERKAIT: