Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Selain Minta Evy Bicara Jujur, Razman juga Desak KPK Periksa Surya Paloh

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Jumat, 02 Oktober 2015, 09:59 WIB
Selain Minta Evy Bicara Jujur, Razman juga Desak KPK Periksa Surya Paloh
razman-gatot-evy
rmol news logo Isi pertemuan Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh, Gubernur nonaktif Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho, bersama wakilnya Tengku Erry yang difasilitasi OC Kaligis masih menjadi pertanyaan publik.

Meski memang, Surya kemarin sudah mengatakan bahwa pertemuan pada Mei 2015 lalu di kantor Nasdem, hanya untuk mendamaikan Gatot dan Tengku Erry. Hal yang sama juga dikatakan OC Kaligis, pengacara Gatot yang juga Ketua Mahkamah Partai Nasdem saat itu.

Agar misteri materi pertemuan itu terang, pengacara muda Razman Arief Nasution, mendesak mantan kliennya, Gatot dan istrinya, Evy Susanti untuk terbuka. Razman meminta pasangan suami istri itu bicara jujur tentang pertemuan di Partai Nasdem tersebut.

"Saya harap Bu Evy berkata jujur tentang peran Patrice dan juga apa saja yang dibicarakan di kantor Nasdem," ujar Razman dalam pesan singkatnya pagi ini. (Baca: Istri Muda Gubernur Titip Surat untuk OC Kaligis)

Razman menduga bahwa isi surat Evy ke OC Kaligis belum semuanya dibuka. Padahal kalau surat tersebut dibuka, kasus yang penyuapan terhadap hakim PTUN Medan yang membelit Gatot bersama istrinya dan OC Kaligis saat ini menjadi terang.

"Seharusnya Bu Evy dan Pak Gatot membukanya ke publik agar semuanya menjadi terang apakah ada motif politis atau murni hukum dan copy surat Bu Evy masih ada di tangan saya," tandas Razman. (Baca: Setelah Bertemu Surya Paloh, Gatot Pujo Nugroho Tak Lagi Diperiksa Kejagung sebagai Tersangka)

Selain itu pula, sambung Razman, KPK harus memeriksa Surya Paloh untuk dimintai keterangan, seperti yang sudah dilakukan terhadap Sekjen Nasdem, Patrice Rio Capella.

Dalam surat Evy kepada OC Kaligis tersebut juga dijelaskan bahwa pertemuan antara Gatot, Tengku Erry bersama Surya Paloh dan OC Kaligis itu juga membicarakan bagi-bagi kekuasaan.

"Menurut isi surat Evy bahwa di dalam pertemuan itu ada juga pembicaraan bagi-bagi kekuasaan dan kegelisahan Gatot dan Evy. Karena diduga adanya demo-demo di Medan diduga dilakukan oleh Wagub T. Erry," ucap Razman.

Makanya, sambung Razman, mestinya Surya Paloh menjelaskan semua isi pertemuan itu ke KPK dan bukan ke media. "Kalau gentle datang saja ke KPK dan itu juga bukti negarawan yang baik," demikian Razman. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA