Salah satu alasannya, karena Anas yakin keterangan yang akan disampaikan oleh Nazaruddin hanyalah kebohongan sama seperti yang pernah disampaikannya ke penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Jadi Yang Mulia, mohon maaf saya tidak bertanya. Tapi saya ingin sampaikan bahwa saksi-saksi ingin menggunakan teknik kebohongan berulang-ulang agar menjadi kebenaran," kata Anas.
"Kalau menggunakan istilah MK itu terstruktur, sistematis dan masif. Jadi fakta sendiri yang dioplos dengan cerita-cerita palsu, cerita dusta. Saya yakin saudara saksi kalau ditanya, jawab seperti itu," tambahnya kesal.
Bahkan, Anas mengaku "mendoakan" Nazaruddin agar rangkaian kesaksian yang diberikannya di depan penyidik KPK dan di muka persidangan dapat memenuhi mimpinya mendapat status Justice Collaborator (JC) dari KPK.
"Terlalu mulia dan mahal status (JC) itu untuk saudara saya, Nazaruddin. Yang disampaikan saudara saksi itu adalah rangkaian kebohongan, lidahnya dirangkai dengan dusta, lisannya dibalut kebohongan-kebohongan. Barangkali itu tanggapan saya Yang Mulia," tutupnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: