"Begini, waktu itu omongan Nazar ke saya adalah uang operasional. Mengapa uang operasional? Karena waktu itu saya diminta menjadi semacam konsultan politiknya," kata Anas di sela-sela skorsing sidang Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (14/8).
Anas menjelaskan, uang itu sebagai komisi atas bimbingan Anas yang ingin maju menjadi calon legislatif.
"Kemudian saudaranya juga. Itu dikatakan ke saya, sebagai uang operasional karena saya membimbing dia sebagai caleg. Wajar
dong. Tapi saya dengar, istilah di kantornya itu gaji," tandasnya.
Sebelumnya dalam kesaksian Yulianis dipersidangan, jaksa menanyakan kode gaji di perusahaan Grup Permai dengan inisial A,B,C,D,E.
"A itu Pak Nazar, B pak Nasir, C pak Hasim, D bu Neneng, E pak Anas," kata Yulianis saat bersaksi di sidang Anas
.[wid]
BERITA TERKAIT: