Sarjana Ekonomi Ini Untung Rp 100 Juta dari Bisnis Situs Video Porno Anak

Ditangkap di Kamar Kos Bersama Istri yang Hamil

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Selasa, 25 Februari 2014, 17:17 WIB
rmol news logo Deden Martakusumah (28) meraup untung besar dari mengelola bisnis situs video porno anak.  

Di tahun 2013, pria yang bergelar sarjana ekonomi itu sudah mengantongi sekitar Rp100 juta dari keuntungan penjualan video porno melalui sejumlah situs.

"Omset selama tahun 2013 sebesar Rp100 juta, baru satu bank. Dua bank lainnya sedang dalam proses pemeriksaan," beber Kepala Subdit IT Cyber Crime Bareskrim Mabes Polri, Komisaris Besar Albertus Rahmad Wibowo di kantornya, Selasa (25/2).

Menurut Albertus, si pelaku dalam menjalankan aksinya, membeli domain atau alamat website yang tidak berbau pornografi.

"Saat kami memeriksa data hosting (tempat untuk menyimpan file di website), pelaku menggunakan nama anonim. Hingga pada akhirnya kami menemukan kelemahan pelaku dan kami mulai lakukan penyelidikan," terangnya.

Dia menambahkan, untuk mengungkap kasus ini pihaknya bekerja sama dengan jajaran kepolisian setempat. Pelaku saat tertangkap tengah beristirahat di sebuah kamar kos bersama istrinya.  

"Dia kami tangkap saat sedang beristirahat bersama istrinya yang sedang hamil. Tidak ada perlawanan, karena semua barang bukti ada di lokasi (TKP)," ujar pria yang berpangkat tiga bunga melati di pundak seragam polisinya ini.

Sebelumnya, Tim Cyber Crime Polri berhasil menangkap pelaku child pornography online atas nama Deden Martakusumah, sebagai pengelola website (situs) porno, nu****.com, bo*******.com dan sa*****.co***.com. Deden dicokok penyidik di jalan H Akbar nomor 46, Kelurahan Pasir Kalili, kecamatan Cicendo Bandung, Jawa Barat.

Dari tangan tersangka, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa dua buah handphone, satu buah laptop, satu buah modem, dan tiga buah ATM dari Bank BCA, BRI, serta Mandiri.

Saat beraksi, Deden mencantumkan cara mendaftar sebagai member dengan penawaran paket seharga Rp30 ribu sampai Rp800 ribu di situs porno yang dikelolanya. Sebagai konfirmasi paket, pelaku memberikan kode kepada pembeli berupa angka di belakang harga paket.[wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA