"Dalam kunjungan ke KPK, kami senang dapat bertemu dengan pimpinan dari berbagai direktorat di KPK, di antaranya Direktorat Pelaporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara, Pelayanan Umum, Humas, dan direktorat lain dan mendapat manfaat dari pengalaman mereka di bidang pemberantasan korupsi," ujar Abdul di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Selasa (25/2).
Kancor yang baru berdiri juga memiliki direktorat yang sama. Bahkan, modus korupsi di negara jazirah Arab itu juga hampir sama dengan negara lainnya di dunia. Biasanya korupsi terjadi di bidang pengadaan dan pelayanan.
Kendati masih baru, Abdullah berharap Kancor dapat belajar banyak dari KPK. Namun tahun ini, fokus Kancor lebih ke arah Laporan Hasil Kekayaan Pejabat Negara.
"Tapi karena kami baru berdiri dan sedang melangkah maju, jadi biasanya masih seputar harta kekayaan," imbuh Abdul Rahman.
Abdul Rahman pun berharap kunjungan tersebut menjadi langkah awal di bidang pemberantasan korupsi di kedua negara. Kancor terbentuk melalui UU yang dibuat tahun 2012. Sedangkan pengesahannya dilakukan pada tahun 2013 lalu.
[ald]
BERITA TERKAIT: