Surat tersebut dibacakan Pasek saat peluncuran buku buah karya Anas berjudul "Janji Kebangsaan Kita" di markas PPI, Duren Sawit, Jakarta Timur, usai shalat Jumat (17/1) tadi. Menurut Pasek, isi surat itu menunjukkan bahwa Anas tetap bergerak.
"Raga Anas dibui tetapi pikiran dan jiwanya Anas tidak akan pernah bisa dibui," kata Pasek.
Pasek menambahkan, istri Anas, Atthiyah Laila yang membawakan surat tersebut langsung dari Anas. Sebab sampai sekarang hanya Atthiyah yang diperbolehkan menjenguk Anas.
"Makanya Anas itu spesial jadinya. Untuk dijenguk saja spesial," kata Pasek kepada wartawan.
Dari segi KUHAP pun, menurut Pasek, posisi Anas sebetulnya masih seperti orang tak bersalah. Anas seharusnya punya hak yang sama dengan orang bebas lainnya. Tapi sayang, kata Pasek, pengurus PPI dan pendukung Anas masih sulit menemuinya.
"Kata mas Anas biar itu menjadi bagian yang menarik dan pada saatnya dia akan jadikan buku semua itu, kita akan bisa baca," demikian Pasek.
[wid]
BERITA TERKAIT: