Mengutip laporan
Middle East Monitor pada Selasa, 2 Desember 2025, puluhan warga Israel berkumpul di kawasan Tel Aviv, membawa poster dan simbol-simbol satir.
Salah satu demonstran bahkan mengenakan kostum menyerupai Herzog dan duduk di atas tumpukan pisang, sebagai bentuk kritik bahwa pemberian grasi dapat menjadikan Israel sebagai “banana republic.”
Merespons meningkatnya ketegangan, Kantor Kepresidenan Israel mengeluarkan pernyataan resmi untuk menegaskan bahwa Herzog tidak akan terpengaruh oleh tekanan politik mana pun.
“Dalam beberapa jam terakhir, beredar unggahan yang dikaitkan dengan Presiden atau kantornya. Kami tegaskan bahwa setiap unggahan yang tidak dikeluarkan oleh juru bicara Presiden tidak terkait,” bunyi pernyataan tersebut.
Keterangan itu menambahkan bahwa Herzog belum membuat keputusan apa pun karena masih menunggu opini hukum.
“Presiden tidak akan dipengaruhi oleh tekanan dari pihak mana pun. Setelah menerima seluruh pendapat hukum, Presiden akan mempelajari masalah ini dengan penuh tanggung jawab dan keseriusan,” lanjut pernyataan tersebut.
Menurut laporan Channel 14 Israel, para demonstran yang datang ke rumah Herzog menuntut agar permintaan grasi itu ditolak sepenuhnya.
Mereka menilai pemberian pengampunan kepada Netanyahu akan melemahkan supremasi hukum yang berlaku.
Netanyahu sendiri sedang menghadapi tiga perkara korupsi, termasuk dugaan penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan.
Proses hukum terhadapnya telah berlangsung selama lima tahun, menjadikannya salah satu persidangan politik paling disorot dalam sejarah Israel modern.
Gelombang protes diperkirakan akan terus berlanjut hingga Presiden Herzog menyatakan sikap resmi setelah proses evaluasi hukum selesai dilakukan.
BERITA TERKAIT: