Venezuela Protes Keras Pernyataan Trump soal Penutupan Langit Caracas

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Minggu, 30 November 2025, 10:06 WIB
Venezuela Protes Keras Pernyataan Trump soal Penutupan Langit Caracas
Presiden AS Donald Trump (Foto: PBS)
rmol news logo Presiden Amerika Serikat Donald Trump memicu kemarahan pemerintah Venezuela setelah menyatakan bahwa wilayah udara di atas dan sekitar negara itu harus dianggap tertutup. 

Pernyataan tersebut disampaikan Trump melalui akun Truth Social di tengah meningkatnya ketegangan antara Washington dan Caracas.

"Kepada semua maskapai, pilot, pengedar narkoba, dan pelaku perdagangan manusia, harap anggap wilayah udara di atas dan sekitar Venezuela sepenuhnya ditutup," tulis Trump, seperti dikutip dari AFP, Minggu, 30 November 2025. 

Pemerintah Venezuela langsung bereaksi keras dengan menyebut pernyataan Trump sebagai ancaman kolonialis dan menggambarkannya sebagai tindakan agresi yang berlebihan, ilegal, dan tidak dapat dibenarkan.

Mereka menilai langkah Trump merupakan bentuk intimidasi yang semakin memperburuk hubungan kedua negara.

Ketegangan ini muncul di tengah pengerahan militer besar-besaran oleh AS di kawasan Karibia, termasuk pengiriman kapal induk terbesar di dunia.

Washington mengklaim operasi itu bertujuan memberantas penyelundupan narkoba, sementara Venezuela menuduh AS berupaya menggulingkan Presiden Nicolas Maduro melalui tekanan militer.

Sejak awal September, militer AS telah menyerang lebih dari 20 kapal yang dituduh sebagai kapal penyelundup narkoba di Laut Karibia dan Samudra Pasifik timur. 

Lebih dari 80 orang tewas, namun hingga kini AS belum menunjukkan bukti bahwa kapal-kapal tersebut benar-benar digunakan untuk penyelundupan.

Sebelumnya, otoritas penerbangan AS juga memperingatkan pesawat sipil agar berhati-hati saat melintasi wilayah udara Venezuela karena meningkatnya aktivitas militer. 

Peringatan itu membuat enam maskapai besar termasuk Iberia, TAP, Avianca, LATAM, GOL, dan Turkish Airlines menghentikan penerbangan ke negara tersebut. Hal ini kemudian dibalas Caracas dengan melarang seluruh maskapai itu terbang ke Venezuela.

Di tengah memanasnya hubungan kedua negara, The New York Times melaporkan bahwa Trump dan Maduro sempat berbicara melalui telepon dan membahas kemungkinan pertemuan. 

Namun laporan itu justru muncul bersamaan dengan ancaman Trump bahwa langkah baru untuk menghentikan penyelundupan narkoba melalui darat akan segera dilakukan, membuat tensi semakin tinggi.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA