Setelah Beijing memperingatkan warganya untuk menghindari perjalanan ke Jepang, sekitar 491.000 tiket pesawat tujuan negara tersebut dibatalkan hanya dalam beberapa hari.
Menurut analis penerbangan Li Hanming, pembatalan melonjak drastis hingga mencapai lebih dari 80 persen pada akhir pekan, jumlah tertinggi sejak awal pandemi Covid-19.
"Pembatalan pada Minggu bahkan mencapai 27 kali lipat dari jumlah pemesanan baru," kata Li, dikutip dari Bangkok Post, Rabu 19 November 2025.
Gelombang pembatalan paling besar terjadi di rute populer seperti Shanghai-Tokyo dan Shanghai-Osaka. Sekitar 70 persen tiket yang dikembalikan adalah tiket pulang-pergi, sehingga kerugian maskapai diperkirakan mencapai miliaran yuan. Analis penerbangan John Grant menilai maskapai China menjadi pihak paling dirugikan karena pasar penerbangan Jepang?"China memang didominasi oleh maskapai dari China.
Dampak ke sektor pariwisata Jepang juga signifikan. China adalah sumber turis terbesar Jepang tahun ini, dengan 7,49 juta kunjungan dalam sembilan bulan pertama. Namun kini, pembatalan dan penjadwalan ulang membuat keberangkatan ke Jepang dalam beberapa minggu ke depan turun lebih dari 30 persen, terutama untuk perjalanan sebelum Januari.
Ketegangan memanas setelah Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi mengatakan pada 7 November bahwa Tokyo bisa mengerahkan pasukan jika terjadi konflik di Selat Taiwan. Pernyataan ini memicu respons keras dari Beijing. Media resmi militer China, PLA Daily, memperingatkan bahwa Jepang “berisiko mengubah seluruh negara menjadi medan perang” jika ikut campur secara militer.
BERITA TERKAIT: