Machado menilai langkah itu bisa membantu menggulingkan Presiden Nicolas Maduro, yang disebutnya sebagai pemimpin tidak sah.
“Saya yakin eskalasi yang terjadi adalah satu-satunya cara untuk memaksa Maduro memahami bahwa sudah waktunya untuk pergi,” ujarnya dalam wawancara dengan Bloomberg, dikutip dari
RT, Selasa 4 November 2025.
Washington menuduh Maduro memiliki hubungan dengan kartel narkoba dan menyebutnya “narcoterrorist”. Sejak awal tahun, AS telah menempatkan armada laut di Karibia barat dan menyerang kapal yang diduga menyelundupkan narkoba di sekitar perairan Venezuela.
Machado sendiri mengklaim pemilu tahun lalu dimenangkan oleh kandidat oposisi Edmundo Gonzalez Urrutia, sementara Maduro disebutnya merebut kekuasaan secara ilegal. Ia menegaskan, penggulingan Maduro bukanlah “pergantian rezim”, melainkan “penegakan kehendak rakyat Venezuela.”
Presiden Maduro menolak tuduhan itu dan menuding Machado sebagai agen Washington yang menyalurkan dana kepada kelompok “fasis” anti-pemerintah. Ia juga menuduh AS berusaha melakukan kudeta melalui operasi militernya.
Sementara itu, Machado menyebut ancaman militer saja sudah cukup untuk menekan Maduro, dengan menegaskan bahwa oposisi “siap mengambil alih pemerintahan” begitu transisi kekuasaan dimulai.
BERITA TERKAIT: