“Pasukan Rusia merebut Desa Sredneye dan Kleban-Byk,” kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataan di Telegram dikutip redaksi di Jakarta.
Seperti dikutip dari
AFP, langkah ini menandai semakin dekatnya pasukan Rusia menuju Kostiantynivka, kota benteng yang menjadi jalur strategis menuju Kramatorsk, salah satu pusat logistik utama Ukraina.
Pasukan Rusia dikabarkan perlahan-lahan terus merangsek ke wilayah timur Ukraina yang masih menjadi titik pertempuran sengit.
Sehari sebelumnya, Moskow juga mengklaim telah merebut tiga desa lain di Donetsk, wilayah yang mereka nyatakan telah dicaplok sejak September 2022.
Di tengah klaim kemenangan Rusia, upaya diplomasi yang diharapkan bisa meredakan konflik tampaknya menemui jalan buntu.
“Hingga kini tidak ada pertemuan yang direncanakan dengan Ukraina,”kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.
Hal ini mengindikasikan inisiatif mediasi Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengalami kebuntuan. Trump sebelumnya gencar menawarkan diri sebagai juru damai.
Ia bahkan berjanji akan membuat keputusan penting dalam dua pekan ke depan, termasuk kemungkinan menjatuhkan sanksi besar terhadap Moskow, atau justru memilih tidak melakukan apa-apa.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan bahwa Rusia masih terus melancarkan serangan dan tidak menunjukkan tanda-tanda mengendurkan agresinya.
BERITA TERKAIT: