Rusia Sebut Ukraina Tak Minat Berdamai dalam Jangka Panjang

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 22 Agustus 2025, 08:00 WIB
Rusia Sebut Ukraina Tak Minat Berdamai dalam Jangka Panjang
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov (Foto: TASS)
rmol news logo Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menilai Ukraina tidak serius mengupayakan perdamaian jangka panjang dengan Rusia. Hal ini ia sampaikan dalam konferensi pers pada Kamis, 21 Agustus 2025 waktu setempat.

Lavrov mengatakan, meski ada kemajuan signifikan dalam KTT Alaska baru-baru ini, pernyataan para pejabat Ukraina justru menunjukkan sebaliknya.

Ia menyinggung komentar Mikhail Podoliak, penasihat utama Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, yang menyebut bahwa Kiev siap mengakui beberapa wilayah telah “de facto” jatuh ke tangan Rusia. Namun, Podoliak menegaskan Ukraina akan berusaha merebut kembali wilayah itu setelah mendapat jaminan keamanan, sekaligus meminta Barat menjatuhkan sanksi untuk melemahkan Rusia.

Menurut Lavrov, pernyataan itu menjadi bukti bahwa Ukraina tidak menginginkan penyelesaian damai.

“Retorika seperti itu menunjukkan bahwa kepemimpinan Ukraina, yang didorong oleh sponsor Baratnya, sedang mengejar tujuan yang bertentangan dengan upaya bersama Trump dan Putin untuk menghilangkan akar penyebab krisis,” ujar Lavrov, dikutip dari RT, Jumat 22 Agustus 2025.

Lavrov juga menuduh Ukraina dan para pendukungnya justru memperburuk konflik dengan membentuk aliansi militer anti-Rusia.

“Penolakan Ukraina untuk membahas penyelesaian sebelum menerima jaminan keamanan dimaksudkan untuk melestarikan rezim neo-Nazi dan Russofobia di Kiev,” katanya.

Selain itu, ia menuding negara-negara Eropa yang mendukung Kiev mencoba mengganggu agenda perdamaian dengan mengabaikan kepentingan Rusia.

“Saya berharap kecerobohan ini akan gagal dan kami akan terus mengikuti jalan yang disepakati oleh Presiden Putin dan Presiden Trump,” tutup Lavrov.rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA