Namun, ia melontarkan kritik tajam kepada Uni Eropa yang dianggap hanya menuntut gencatan senjata tanpa menghentikan pengiriman senjata ke Kyiv.
Dalam wawancara dengan saluran televisi pemerintah
Rossiya 24 pada Selasa, 19 Agustus 2025, Lavrov mengatakan bahwa pertemuan puncak antara Presiden Vladimir Putin dan Trump di Alaska pada Jumat lalu, 15 Agustus 2025 berlangsung dalam suasana positif.
“Jelas bahwa pemimpin Amerika Serikat dan timnya, pertama-tama, sungguh-sungguh ingin mencapai hasil yang berjangka panjang, berkelanjutan, dan dapat diandalkan,” ujar Lavrov.
Lavrov membandingkan pendekatan Washington dengan Eropa, yang menurutnya tidak konstruktif.
Ia menyinggung bahwa beberapa pemimpin Eropa menghadiri pertemuan luar biasa di Gedung Putih pada Senin, 18 Agustus 2025 bersama Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
"Eropa telah bersikeras di setiap kesempatan hanya pada gencatan senjata, dan setelah itu mereka akan terus memasok senjata ke Ukraina,” kritik Lavrov.
Komentar tersebut mencerminkan perbedaan tajam dalam pandangan Rusia terhadap upaya mediasi Barat.
Sementara Trump berusaha menampilkan diri sebagai mediator utama dalam konflik, Moskow menilai sikap Eropa justru memperpanjang perang melalui dukungan militer kepada Kyiv.
BERITA TERKAIT: