Dalam pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 23 Juli 2025, Forbes menyampaikan langsung undangan kepada Presiden RI Prabowo Subianto untuk hadir dan berbicara dalam forum bergengsi tersebut.
Dalam pernyataannya, Steve Forbes menyampaikan kesan positifnya terhadap pertemuan dengan Presiden Prabowo, dan memuji perkembangan pesat yang tengah berlangsung di Indonesia, terutama dalam sektor pertanian, deregulasi, dan pemberantasan korupsi.
“Terima kasih banyak, Pak Menteri. Kami menikmati jamuan makan siang yang sangat menarik dengan Presiden Anda hari ini dan kami sangat terkesan. Seperti yang telah disebutkan, kami akan mengadakan Konferensi CEO Global pada bulan Oktober,” kata Steve Forbes.
Lebih lanjut, Forbes menegaskan bahwa forum tahunan yang telah berlangsung selama 23 tahun ini akan kembali digelar di Indonesia, setelah sebelumnya diadakan pada tahun 2013 dan 2016.
Forum tahun ini rencananya akan dihelat pada 14–15 Oktober 2025, dan akan menghadirkan lebih dari 400 CEO serta pemimpin bisnis dunia.
“Presiden akan hadir di sana dan ini akan menjadi kesempatan bagi dunia investasi, para pemimpin bisnis dunia, untuk merasakan masa depan cerah yang terbentang di depan Indonesia,” ungkap Forbes.
Forbes juga menyoroti pencapaian positif Indonesia dalam berbagai sektor sebagai alasan kuat pemilihan Indonesia sebagai tuan rumah forum tahun ini.
“Beberapa hal yang sangat baik telah terjadi, produksi pertanian meningkat, dan hal-hal baik lainnya. Oleh karena itu, kami berharap dunia dapat mengakui apa yang terjadi di Indonesia,” tambahnya.
Saat ditanya mengenai alasan mengundang Presiden Prabowo ke forum CEO global, Forbes menjelaskan bahwa kepemimpinan Presiden Indonesia saat ini dianggap mewakili perubahan nyata dan strategi pembangunan berbasis data serta sains.
“Ya, beliau membuat kemajuan pesat dalam deregulasi (hambatan ekonomi), hasil pertanian meningkat, pemberantasan korupsi, menjadikan bisnis lebih lancar dan mudah di Indonesia, menghilangkan hambatan yang tidak perlu selalu menjadi formula kesuksesan, sangat berorientasi pada fakta, sangat berorientasi pada sains,” ujar Forbes.
BERITA TERKAIT: