Langkah darurat ini diambil menyusul gempa berkekuatan 5,5 magnitudo yang mengguncang pada Kamis waktu setempat, 3 Juli 2025, memicu kekhawatiran akan potensi bencana susulan.
Menurut Badan Meteorologi Jepang, pusat gempa berada di lepas pantai pada kedalaman sekitar 20 km. Meski tidak ada peringatan tsunami dan semua penduduk dinyatakan selamat, pemerintah tetap mengeluarkan perintah evakuasi mengingat eskalasi aktivitas seismik.
“Ini adalah tindakan pencegahan untuk memastikan keselamatan warga,” kata seorang pejabat setempat seperti dikutip dari laporan
NHK World.
Sebanyak 89 penduduk desa Toshima dievakuasi menggunakan kapal menuju pelabuhan Kagoshima di selatan Jepang, tempat mereka akan tinggal sementara di fasilitas penginapan yang telah disediakan.
Evakuasi dimulai pada pukul 2 pagi waktu setempat pada Jumat, 4 Juli 2025 dari Pelabuhan Naze di Pulau Amami Oshima, sekitar 120 km dari Akuseki.
Feri evakuasi dijadwalkan berhenti di tujuh pulau berpenghuni dalam wilayah desa Toshima, yang memiliki jumlah penduduk gabungan sebanyak 668 jiwa per Juni 2025.
Evakuasi diperkirakan akan berlangsung selama sekitar satu minggu, karena penduduk dari pulau lain juga mungkin harus meninggalkan rumah mereka jika aktivitas gempa terus berlanjut.
Pulau Akuseki sendiri merupakan bagian dari gugusan Pulau Tokara yang terletak di selatan wilayah Kyushu. Sejak 21 Juni, wilayah ini telah mengalami setidaknya 1.031 gempa dengan intensitas 1 atau lebih besar, mencerminkan tingkat aktivitas seismik yang luar biasa tinggi bahkan menurut standar Jepang.
Sebagai negara yang berada di Cincin Api Pasifik, Jepang memang dikenal sangat rawan gempa. Evakuasi serupa pernah dilakukan di Toshima pada Desember 2021 akibat gempa besar di wilayah yang sama.
Di tengah situasi ini, kekhawatiran publik meningkat karena beredarnya rumor tentang potensi bencana besar pada bulan Juli 2025. Isu ini dipicu oleh interpretasi atas manga berjudul The Future I Saw karya Ryo Tatsuki, yang menggambarkan mimpi tentang gempa besar dan tsunami pada tanggal 5 Juli.
“Rumor-rumor tersebut telah memberikan dampak yang signifikan,” kata Steve Huen dari agen perjalanan EGL Tours kepada
Reuters. Ia menyebut, bisnis perjalanan ke Jepang dari Hong Kong telah menurun hingga setengahnya. Meski demikian, diskon besar dan tawaran asuransi gempa bumi dari pemerintah berhasil mencegah angka perjalanan turun ke nol.
Ryo Tatsuki sendiri membantah bahwa manga karyanya adalah bentuk ramalan.
“Saya bukan seorang nabi,” kata dia melalui pernyataan resmi dari penerbitnya.
BERITA TERKAIT: