AS Setuju Jual Senjata Rp8,3 Triliun ke Israel saat Korban Gaza Tembus 56 Ribu

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Rabu, 02 Juli 2025, 15:29 WIB
AS Setuju Jual Senjata Rp8,3 Triliun ke Israel saat Korban Gaza Tembus 56 Ribu
Presiden AS, Donald Trump dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu/Net
rmol news logo Pemerintah Amerika Serikat kembali menunjukkan dukungan militernya terhadap Israel dengan menyetujui kesepakatan penjualan senjata senilai 510 juta dolar AS (sekitar Rp8,3 triliun).

Penjualan ini berlangsung saat perang brutal Israel di Jalur Gaza telah memasuki bulan ke-21, yang menurut otoritas kesehatan setempat telah menewaskan lebih dari 56 ribu warga Palestina.

Kesepakatan tersebut mencakup lebih dari 7.000 perlengkapan pemandu Joint Direct Attack Munition (JDAM), termasuk 3.845 unit KMU-558B/B untuk bom BLU-109 dan 3.280 unit KMU-572 F/B untuk bom MK-82. 

Selain itu, perjanjian ini juga mencakup layanan dukungan teknis, bantuan rekayasa, dan logistik dari pemerintah AS.

Dalam pernyataannya, Departemen Luar Negeri AS menyebut penjualan  tersebut penting bagi kepentingan keamanan nasional Amerika Serikat, serta akan membantu Israel mengembangkan dan mempertahankan kemampuan militer yang kuat dan siap.

“Amerika Serikat berkomitmen terhadap keamanan Israel, dan sangat penting bagi kepentingan nasional AS untuk membantu Israel,” demikian pernyataan dari Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan AS (DSCA, seperti dimuat Press TV pada Rabu, 2 Juli 2025.

Kesepakatan senjata dilakukan melalui program Foreign Military Sales (Penjualan Militer Asing) dan telah secara resmi diberitahukan kepada Kongres pada Senin lalu, 30 Juni 2025.

Boeing ditunjuk sebagai kontraktor utama, dengan sebagian pasokan kemungkinan besar akan diambil dari inventaris militer AS yang sudah ada.

Pemerintah AS juga menegaskan bahwa penjualan senjata ini tidak akan mengubah keseimbangan militer dasar di kawasan tersebut.

Penjualan terbaru ini menambah daftar panjang bantuan militer AS ke Israel. Sebelumnya pada Februari 2025, Departemen Luar Negeri telah menyetujui penjualan senjata lain senilai lebih dari 7,4 miliar dolar AS, termasuk ribuan bom MK 84, hulu ledak penetrator, rudal Hellfire, dan bahkan buldoser tempur Caterpillar D9.

Laporan dari Tel Aviv pada 27 Mei menyebut bahwa Israel telah menerima lebih dari 90.000 ton peralatan militer dari AS dalam kurun waktu 600 hari terakhir, dengan pengiriman terbaru menjadi yang ke-800. 

Pemerintah Israel menyatakan senjata-senjata tersebut memainkan peran kunci dalam operasi mereka di Gaza.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya memuji Presiden AS Donald Trump, menyebutnya sebagai teman terbaik yang pernah dimiliki Israel di Gedung Putih.

"Dia menunjukkannya dengan mengirimkan kepada kita semua amunisi yang ditahan," ujar Netanyahu.

Sejak dimulainya operasi militer Israel pada 7 Oktober 2023, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan sedikitnya 56.674 warga Palestina tewas dan 134.105 lainnya luka-luka.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA