Hal itu disampaikan dosen departemen ekonomi Universitas Andalas, Prof Syafruddin Karimi berkaitan dengan situasi Iran vs Israel yang semakin memanas dalam sepekan ini.
"Indonesia harus segera menghidupkan jalur diplomasi Selatan-Selatan, terutama melalui G7 dan OKI," kata Syafruddin Karimi kepada wartawan, Minggu, 22 Juni 2025.
Menurutnya, Indonesia akan memperparah situasi perang jika tidak hadir dalam dua organisasi global tersebut. Pasalnya dalam dua forum internasional itu, Indonesia bisa menyuarakan perdamaian antar kepala negara di dunia.
"Ketidakhadiran suara kolektif Global South dalam krisis ini memperparah dominasi narasi geopolitik oleh blok G7 yang nyaris tanpa kritik terhadap agresi Israel," ucapnya.
"Indonesia, dengan rekam jejaknya sebagai pemimpin negara berkembang dan pendukung kemerdekaan Palestina harus memimpin inisiatif diplomatik untuk mengakhiri kekerasan dan menuntut penghormatan terhadap hukum internasional," tutupnya.
BERITA TERKAIT: