Inggris Bangun Selusin Kapal Selam Serang untuk Hadapi Rusia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Selasa, 03 Juni 2025, 10:48 WIB
Inggris Bangun Selusin Kapal Selam Serang untuk Hadapi Rusia
PM Inggris, Keir Starmer/Net
rmol news logo Pemerintah Inggris mengumumkan langkah besar dalam memperkuat militernya dengan rencana pembangunan hingga 12 kapal selam serang baru, sebagai bagian dari strategi jangka panjang menghadapi ancaman Rusia dan modernisasi kekuatan pertahanan nasional.

Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Keir Starmer pada Senin, 2 Juni 2025 bertepatan dengan dirilisnya Tinjauan Pertahanan Strategis yang telah lama dinantikan.

Dalam pidatonya di Skotlandia, Starmer menegaskan bahwa Inggris bergerak menuju kesiapan berperang dengan mengucurkan dana sebesar 20,3 miliar dolar AS untuk memperbarui sistem hulu ledak nuklir negaranya.

“Ketika kita secara langsung diancam oleh negara-negara dengan kekuatan militer yang maju, cara paling efektif untuk menghalangi mereka adalah dengan bersiap, dan terus terang, menunjukkan kepada mereka bahwa kita siap untuk memberikan perdamaian melalui kekuatan,” tegas Starmer, seperti dimuat CNN.

Pembangunan kapal selam ini merupakan bagian dari kemitraan AUKUS, aliansi strategis antara Inggris, Amerika Serikat, dan Australia yang akan menggantikan armada tujuh kapal selam serang lama mulai akhir 2030-an.

Di saat yang sama, strategi pertahanan Inggris ke depan akan menekankan pada otomatisasi dan kecerdasan buatan, mengambil pelajaran dari medan perang Ukraina.

Menurut dokumen strategis setebal 144 halaman tersebut, hanya 20 persen dari unit-unit masa depan akan terdiri dari kendaraan berawak, dengan sisanya menggunakan sistem tak berawak dan senjata otonom seperti drone tempur dan rudal sekali pakai.

Langkah ini juga mencakup pergeseran fungsi dua kapal induk Inggris menjadi pangkalan pesawat dan drone Eropa, serta penyebaran sensor bawah laut untuk memantau aktivitas militer Rusia di Atlantik Utara.

Meski menjanjikan perubahan besar, pemerintah belum memberikan kepastian tentang dari mana dana tambahan akan berasal. Starmer tidak menutup kemungkinan pemotongan anggaran bantuan luar negeri untuk membiayai proyek militer ini, sebagaimana pernah dilakukannya sebelumnya.

Rencana untuk menaikkan pengeluaran pertahanan Inggris hingga 3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) juga belum memiliki tenggat waktu yang jelas, hanya dikatakan akan tercapai pada akhir parlemen berikutnya pada tahun 2034.

Fred Thomas, anggota parlemen dari Partai Pemerintah yang juga duduk di Komite Pertahanan, menyebut langkah ini sebagai rencana berani yang menghidupkan kembali ambisi militer Inggris sejak era Perang Dingin.

“Jika Anda ingin mempersiapkan diri untuk perang esok hari, Anda perlu memastikan bahwa Anda setidaknya siap untuk perang hari ini. Dan kita tidak siap untuk perang hari ini,” ujar Thomas.

Tinjauan pertahanan ini membayangkan sebuah kekuatan militer yang “sepuluh kali lebih mematikan” melalui integrasi antara pasukan konvensional, AI, dan drone berkerumun. Namun, para analis memperingatkan agar tidak terjebak dalam janji bombastis.

“Sepuluh kali lebih mematikan adalah sesuatu yang terdengar bagus, tetapi saya benar-benar ingin melihat lebih banyak bukti. Saya pikir itu lebih merupakan pemasaran daripada hal lainnya," kata Dr. Marion Messmer dari Chatham House.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA