Penampilan Tari Kecak Hanoman Duta Pukau Publik di ANU dan National Folk Festival Canberra

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Minggu, 27 April 2025, 15:03 WIB
Penampilan Tari Kecak Hanoman Duta Pukau Publik di ANU dan National Folk Festival Canberra
Penampilan tari Kecak di ANU dan NFF/Ist
rmol news logo Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Canberra berhasil menggelar pertunjukan Tari Kecak bertema Hanoman Duta di Australian National University (ANU) dan National Folk Festival (NFF). 

Menurut keterangan yang diterima redaksi hari Minggu, 26 April 2025 pertunjukan tari asal Bali di ANU berlangsung pada 17 April 2025 dan di NFF pada 18-21 April 2025.

NFF sendiri merupakan acara tahunan Pemerintah Australia yang telah berlangsung sejak 1967, menghadirkan beragam kesenian tradisional dunia.

Sebanyak 25 orang dari Tim Tari Kecak KBRI Canberra, yang terdiri dari staf kedutaan serta WNI di Canberra dan sekitarnya, berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Untuk membimbing tim, KBRI Canberra menghadirkan A.A. Rai Susila Panji, seorang koreografer sekaligus dosen dari Institut Kesenian Jakarta (IKJ) yang kerap terlibat dalam misi budaya internasional.

Persiapan dilakukan intensif selama tujuh hari di bawah koordinasi tim Penerangan Sosial Budaya (Pensosbud) KBRI Canberra.

Pementasan di ANU berlangsung di Amphitheatre, sebuah area terbuka yang memungkinkan para pejalan kaki untuk berhenti dan menikmati tarian tersebut.

Lebih dari 400 orang hadir menyaksikan Tari Kecak Hanoman Duta, termasuk di antaranya Duta Besar dan Wakil Duta Besar dari berbagai negara, diplomat, akademisi, pelajar Indonesia di Australia, serta masyarakat umum yang antusias.

Dalam rangkaian NFF, sekitar 70 warga Australia berpartisipasi dalam lokakarya Tari Kecak selama satu jam pada 18 April 2025. Kemudian, pada 19 April 2025, Tim Tari Kecak tampil di panggung utama Budawang dan disaksikan oleh lebih dari 300 orang.

Tari Kecak dikenal dengan lantunan khas "cak cak cak" yang diiringi gerakan penuh semangat. Cerita yang diangkat berasal dari kisah epik Ramayana, khususnya bagian penculikan Dewi Sinta oleh Rahwana dan pertarungan Sri Rama, yang dibantu Hanoman, Sang Monyet Putih.

Dalam sambutannya, Duta Besar RI untuk Australia, Siswo Pramono, menekankan pentingnya seni dan budaya sebagai penghubung antarbangsa.

"Melalui pertunjukan seperti ini, kita tidak hanya mempertontonkan keindahan budaya Bali di Indonesia, tetapi juga memahami nilai-nilai tradisi Bali di dalam tariannya," ujarnya.

Ia pun mengajak warga Australia untuk berkunjung ke Bali, tempat tari Kecak berasal.

"Ayo jadwalkan kunjungan wisata anda ke Bali segera", demikian ajakan Siswo Pramono.

Penonton Australia menyampaikan kesan mereka dengan penuh kekaguman dan rasa terima kasih.

"Thank you, for bringing Bali to Australia. Sangat bagus dan sangat terharu ada Bali di Australia," ujara salah satu dari mereka.

Berbagai pujian diterima KBRI, baik melalui media sosial maupun secara langsung dari para peserta dan pengunjung.

Melalui kegiatan ini, KBRI Canberra berharap untuk terus memperkuat diplomasi budaya dan menjadikan seni Indonesia bagian dari dialog lintas budaya di Australia.

Selain itu, acara ini juga diharapkan mendorong penguatan kajian Indonesia di berbagai kampus Australia, khususnya dalam bidang bahasa dan budaya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA