Dalam pidatonya yang berlangsung selama kurang lebih 15 menit dan disampaikan dalam bahasa Indonesia, Prabowo menyoroti krisis kemanusiaan di Gaza serta menyindir negara-negara yang bersikap pasif terhadap penderitaan rakyat Palestina.
Di podium parlemen Turki yang megah, Prabowo menyampaikan apresiasi kepada pemerintah Turki atas sikap tegas dan konsisten dalam membela hak-hak rakyat Palestina.
"Saya merasa, kami di Indonesia melihat sikap Turki, pemimpin-pemimpin Turki tegas membela mereka yang lemah, tegas membela perjuangan rakyat-rakyat yang tertindas, terutama saudara-saudara kita di Palestina," ujar Prabowo.
Ia kemudian menyentil negara-negara yang selama ini vokal soal demokrasi dan hak asasi manusia, tetapi memilih bungkam saat tragedi kemanusiaan terjadi di Gaza.
"Banyak negara bicara tentang demokrasi, bicara tentang hak-hak asasi manusia, tetapi pada saat anak-anak dibom, ibu-ibu tidak berdosa dibom, rakyat Gaza kehilangan semua kehidupan mereka, banyak negara diam, pura-pura tidak tahu, dan pura-pura bilang belum tentu itu pelanggaran hak asasi manusia," tambahnya dengan nada kritis.
Prabowo menekankan pentingnya solidaritas dan keberanian dalam membela nilai-nilai kemanusiaan, terlebih di tengah dunia yang kian penuh ketidakpastian.
"Turki punya sikap yang tegas, dan kami merasa ingin bersama Turki membela rakyat, kebenaran, di dunia yang sekarang penuh dengan ketidakpastian," tegasnya.
Prabowo diundang secara resmi oleh Ketua Majelis Agung Nasional Turki, Numan Kurtulmus, untuk menyampaikan pidato di podium parlemen.
Momen ini menandai penguatan hubungan diplomatik dan solidaritas antara Indonesia dan Turki dalam isu-isu kemanusiaan global.
BERITA TERKAIT: