Dalam percakapan telepon dengan Perdana Menteri Tiongkok, Li Qiang, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menegaskan pentingnya peran Eropa dan Tiongkok dalam mendukung sistem perdagangan global yang adil, bebas, dan berdasarkan persaingan sehat.
Dikutip dari
Nikkei Asia, Rabu 9 April 2025, keduanya membahas pembentukan sistem untuk memantau kemungkinan perubahan jalur perdagangan akibat tarif tersebut. Uni Eropa khawatir Tiongkok akan mengalihkan produk ekspornya yang murah dari AS ke Eropa.
Perdana Menteri Li menyatakan bahwa Tiongkok dan Uni Eropa perlu meningkatkan komunikasi serta menjaga perdagangan dan investasi tetap terbuka dan bebas hambatan.
"Tiongkok siap memperkuat kepercayaan politik dengan Uni Eropa," kata Li. Ia juga menegaskan bahwa Tiongkok ingin menyelesaikan perbedaan melalui dialog dan konsultasi.
Sementara itu, Beijing mengecam langkah Trump yang berencana menaikkan tarif impor barang dari Tiongkok hingga 104 persen, menyebut kebijakan itu sebagai bentuk pemerasan.
Trump sebelumnya mengancam akan menaikkan tarif sebesar 50 persen mulai Rabu, sebagai balasan atas keputusan Tiongkok yang memberlakukan tarif 34 persen untuk barang impor dari AS.
BERITA TERKAIT: