Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Belgia, Urusan Eropa, Perdagangan Luar Negeri, dan Lembaga Kebudayaan, Bernard Quintin, dalam konferensi pers setelah bertemu dengan Menteri Luar Negeri, Kerja Sama Afrika, dan Ekspatriat Maroko, Nasser Bourita di Rabat pada Rabu, 29 Januari 2025.
“Belgia menganggap Prakarsa Otonomi Maroko, yang diajukan pada tahun 2007, sebagai upaya serius dan kredibel oleh Maroko dan dasar yang sangat baik untuk solusi yang diterima oleh semua pihak,” ujar Quintin.
Menurutnya, diskusi dengan Bourita memberikan wawasan lebih dalam mengenai rencana otonomi tersebut serta signifikansinya bagi Maroko.
“Pembicaraan dengan Bourita membantu saya memahami seluk-beluk rencana otonomi dan menyadari sifat eksistensial masalah ini bagi Maroko” kata dia.
Quintin juga menyoroti bahwa beberapa mitra Eropa dan internasional telah mengubah sikap mereka terhadap isu ini.
"Kami tahu betapa pentingnya masalah ini bagi Maroko,” katanya, seraya menegaskan bahwa Belgia dan Maroko akan terus berdialog secara konstruktif mengenai isu tersebut.
Belgia juga menegaskan dukungannya terhadap proses PBB untuk mencapai solusi politik yang adil, langgeng, dan dapat diterima bersama.
“Belgia sepenuhnya mendukung proses PBB dan mengakui peran eksklusif PBB dalam penyelesaian politik ini,” ujar Quintin.
Selain itu, Belgia kembali menegaskan komitmennya terhadap Resolusi Dewan Keamanan PBB 2703, yang menggarisbawahi pentingnya solusi yang realistis, pragmatis, dan berbasis kompromi dalam menyelesaikan masalah Sahara.
Sikap positif Belgia terhadap Prakarsa Otonomi Maroko mencerminkan momentum internasional yang terus berkembang dalam mendukung kedaulatan Maroko atas Sahara.
Hal ini juga sejalan dengan visi dan kebijakan yang digagas oleh Raja Mohammed VI dalam memperjuangkan solusi damai dan berkelanjutan bagi kawasan tersebut.
Dukungan Belgia ini memperkuat posisi Maroko di panggung internasional dalam mencari penyelesaian yang adil dan berkelanjutan bagi isu Sahara, sekaligus menunjukkan semakin luasnya pengakuan terhadap inisiatif Maroko sebagai solusi yang kredibel dan realistis.
BERITA TERKAIT: