Asosiasi Media Olahraga Palestina (PSMA) mencatat 708 atlet, termasuk 95 anak-anak, telah tewas di Jalur Gaza akibat kekejaman Israel.
Kepala PSMA, Mustafa Siyam, mengatakan tewasnya pelatih bola tangan Ahmad Haroun dari Klub Bola Tangan Rabat dan Anas al-Debji, yang bermain untuk klub Deir al-Balah dan Al-Jalaa, menambah jumlah atlet yang tewas menjadi 708.
Ia mencatat bahwa Haroun tewas dalam serangan artileri yang menargetkan rumahnya pada hari Jumat, 10 Januari 2025 di sebelah barat kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah.
Sementara al-Debji tewas dalam serangan udara yang menghantam rumah keluarganya pada hari Rabu di sebelah barat Deir al-Balah.
"Sebanyak 369 pemain sepak bola, 105 anggota organisasi kepanduan, dan 234 atlet dari berbagai federasi olahraga Palestina meninggal dunia di Jalur Gaza," ungkap Siyam, seperti dimuat
Anadolu Ajansi pada Senin, 13 Januari 2025.
Siyam mengungkapkan bahwa Israel menghancurkan 273 fasilitas olahraga, termasuk stadion, pusat kebugaran, dan fasilitas klub, baik sebagian maupun seluruhnya.
"Serangan-serangan ini akan berdampak signifikan pada masa depan olahraga Palestina di Jalur Gaza dan berdampak buruk pada ribuan atlet," kata Siyam.
Dia menambahkan bahwa angka yang dilaporkan belum final karena serangan udara yang sedang berlangsung, keberadaan orang hilang di bawah reruntuhan, dan terbatasnya akses ke area tersebut.
Siyam menuduh Israel sengaja menargetkan olahraga Palestina sebagai bagian dari tatanan sosial dan budaya Gaza, dan menggambarkan serangan tersebut sebagai tantangan eksistensial"
bagi olahraga tersebut.
Ia menuntut agar komunitas internasional dan federasi olahraga global mengambil tindakan segera untuk menghentikan pelanggaran Israel dan melindungi atlet dan fasilitas olahraga Palestina.
Tentara Israel telah melanjutkan perang genosida di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 46.500 korban, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, sejak 7 Oktober 2023, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.
Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan pada bulan November untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut.
BERITA TERKAIT: