Militer Israel tidak memberikan rincian tentang target yang diserang, atau seberapa besar kerusakan yang ditimbulkan.
Namun mereka menuduh bahwa Houthi menggunakan lokasi tersebut untuk tujuan militer, termasuk menyelundupkan senjata Iran.
"Serangan itu menghantam infrastruktur energi dan pelabuhan, yang menurutnya telah digunakan pemberontak dengan cara yang secara efektif berkontribusi pada aksi militer mereka," tegas juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, seperti dimuat
Associated Press.
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz memperingatkan Houthi bahwa Israel akan selalu membalas serangan yang diterima berkali-kali lipat.
“Saya sarankan para pemimpin Houthi untuk melihat, memahami, dan mengingat: Siapa pun yang mengangkat tangan melawan negara Israel, tangannya akan dipotong, siapa pun yang menyakiti kita akan disakiti tujuh kali lipat,” tegasnya dalam sebuah pernayataan.
Saluran satelit yang dikendalikan
Houthi al-Masirah mengatakan bahwa beberapa serangan menargetkan pembangkit listrik di ibu kota, serta terminal minyak Ras Isa di Laut Merah.
Dikatakan abhwa sedikitnya tujuh orang tewas di pelabuhan Salif di dekatnya, sementara dua lainnya tewas di terminal minyak Ras Isa.
Serangan itu terjadi tepat setelah militer Israel mengatakan bahwa angkatan udaranya mencegat rudal yang diluncurkan dari Yaman sebelum memasuki wilayah negara itu.
Israel sebelumnya menyerang Hodeida dan infrastruktur minyaknya pada bulan Juli setelah serangan pesawat nirawak Houthi menewaskan satu orang dan melukai 10 orang di Tel Aviv.
Pada bulan September, Israel menyerang Hodeida lagi, menewaskan sedikitnya empat orang setelah rudal pemberontak menargetkan bandara Ben Gurion di Israel saat Perdana Menteri Binyamin Netanyahu tiba kembali di negara itu.
Pasukan Amerika juga telah melancarkan serangkaian serangan terhadap Houthi selama hampir setahun karena serangan Houthi menghambat pengiriman di koridor Laut Merah.
Houthi telah menargetkan sekitar 100 kapal dagang dengan rudal dan pesawat nirawak sejak perang Israel-Hamas di Jalur Gaza dimulai pada Oktober 2023.
Houthi telah merebut satu kapal dan menenggelamkan dua kapal dalam kampanye yang juga menewaskan empat pelaut.
Para pemberontak menyatakan bahwa mereka menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan Israel, AS, atau Inggris untuk memaksa diakhirinya kampanye Israel melawan Hamas di Gaza.
Namun, banyak kapal yang diserang memiliki sedikit atau tidak ada hubungan dengan konflik tersebut, termasuk beberapa yang menuju Iran.
Serangan Israel yang gencar di Gaza telah menewaskanlebih dari 45.000 warga Palestina. Penghitungan tersebut tidak membedakan antara kombatan dan warga sipil.
BERITA TERKAIT: