Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyebut keruntuhan Assad memberikan peluang besar bagi Damaskus, tetapi juga menimbulkan bahaya yang signifikan bagi Tel Aviv.
Dia merujuk pada perjanjian pelepasan tahun 1974 yang dibuat Israel dengan Assad atas pendudukan Israel di Dataran Tinggi Golan. Setelah Suriah diambil alih maka kesepakatan itu terancam dihapuskan.
Oleh karenanya, Netanyahu kemudian memerintahkan pasukan Israel memperluas pendudukan ke zona penyangga dan merebut posisi komando di sekitar Dataran Tinggi Golan, Suriah.
"Langkah ini diambil sebagai posisi pertahanan sementara sampai pengaturan yang sesuai ditemukan," ungkap PM Israel, seperti dimuat
Middle East Monitor pada Selasa, 10 Desember 2024.
Netanyahu menegaskan bahwa Israel tidak akan membiarkan kekuatan musuh mana pun yang memperkuat diri di perbatasan mereka.
"Jika kami dapat membangun hubungan bertetangga dan hubungan damai dengan kekuatan baru yang muncul di Suriah, itulah keinginan kami. Namun jika tidak, kami akan melakukan apa pun untuk mempertahankan Negara Israel dan perbatasan Israel," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: