Di akhir masa jabatannya, Biden membuat perubahan kebijakan besar yakni memberikan lebih banyak kelonggaran izin pada pasokan senjata lebih canggih seperti menggunakan rudal jarak jauh Army Tactical Missile System (ATACMS) yang sudah lama diinginkan Ukraina.
Trump telah berulang kali berjanji untuk mengakhiri perang, tetapi belum memberikan perincian tentang bagaimana ia akan melakukannya.
Dengan Rusia yang semakin kuat dan meningkatnya pembicaraan tentang negosiasi, Ukraina khawatir akan dirugikan dalam hal penyelesaian damai.
Calon penasihat keamanan Trump, Mike Waltz mengkritisi langkah Biden karena akan semakin mempersulit pemerintahan selanjutnya dalam menangani perang Ukraina.
“Ini adalah langkah lain dalam tangga eskalasi dan tidak seorang pun tahu ke mana arahnya,” ujarnya dalam sebuah pernyataan, seperti dimuat
Fox News pada Selasa, 19 November 2024.
Dalam unggahan di X, mantan pejabat Trump di periode pertama Richard Grenell melihat keputusan memberikan rudal ATACMS sama saja dengan memicu perang baru.
“Tidak seorang pun mengantisipasi bahwa Joe Biden akan meningkatkan perang di Ukraina selama masa transisi. Ini seperti ia sedang melancarkan perang yang benar-benar baru,” cuitnya.
Anaknya Donald Trump, Donald Trump Jr. juga turut berkomentar di X tentang potensi Perang Dunia Ketiga setelah izin Biden tersebut.
“Kompleks Industri Militer tampaknya ingin memastikan mereka memulai Perang Dunia 3 sebelum ayah saya memiliki kesempatan untuk menciptakan perdamaian dan menyelamatkan nyawa," kata dia.
Trump sendiri belum berbicara secara terbuka tentang perubahan hati Biden mengenai rudal jarak jauh.
Dia akan mulai menjabat 20 Januari mendatang. Trump pernah sesumbar mampu mengakhiri perang Ukraina dalam 24 jam dan mengkritisi banyaknya uang yang dikeluarkan AS untuk Ukraina.
BERITA TERKAIT: