Keputusan ini diambil setelah FEMA menerima laporan bahwa karyawan tersebut menargetkan rumah-rumah maupun panti korban badai di Florida berdasarkan afiliasi politik.
Administrator FEMA, Deanne Criswell, menyebut tindakan ini sebagai pelanggaran serius terhadap prinsip-prinsip FEMA.
“Perilaku ini jelas melanggar nilai inti FEMA yang mengharuskan kami membantu semua orang tanpa pandang bulu, terlepas dari afiliasi politik mereka,” tulis Criswell di laman X pada 10 November 2024.
Ia menambahkan bahwa insiden ini telah dirujuk ke Kantor Penasihat Khusus untuk investigasi lebih lanjut. Criswell menyatakan bahwa tindakan semacam ini sangat tercela dan tidak akan ditoleransi.
"Kami akan memastikan setiap pelanggaran terhadap standar etika ini ditindak tegas," katanya.
Gubernur Florida, Ron DeSantis, turut menyebut tindakan tersebut sebagai “diskriminasi yang tidak dapat diterima” terhadap pendukung Trump yang membutuhkan bantuan.
Ia juga mengarahkan Divisi Manajemen Darurat Florida untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait insiden ini.
DeSantis menyatakan bahwa sikap karyawan FEMA ini mencerminkan ketidaknetralan politik yang tidak pantas oleh birokrasi federal.
"Pemanfaatan kekuasaan pemerintah secara terang-terangan oleh aktivis partisan dalam birokrasi federal adalah alasan lain mengapa pemerintahan Biden-Harris berada di hari-hari terakhirnya," ujar DeSantis, dikutip Selasa, 12 November 2024.
Pada dasarnya, FEMA bertugas menyediakan bantuan darurat bagi seluruh korban bencana, termasuk korban badai di Florida yang baru saja dilanda Badai Milton.
Criswell menegaskan bahwa lembaga dengan 22.000 tenaga kerja itu akan terus menjalankan kewajiban dengan netralitas penuh.
“Kami di FEMA berkomitmen untuk melayani semua orang sebelum, selama, dan setelah bencana. Tindak lanjut ini adalah jaminan agar hal serupa tidak terulang,” tegas Criswell.
BERITA TERKAIT: