Mengutip
Xinhua pada Minggu, 10 November 2024, Xi dalam pidatonya menyoroti keputusan Prabowo yang memilih Tiongkok sebagai destinasi kunjungan kenegaraan pertama setelah dirinya dilantik bulan lalu.
Menurutnya, kunjungan Prabowo di China menunjukkan betapa penting dan strategisnya hubungan bilateral kedua negara yang kini semakin meningkat.
Lebih lanjut Xi menyatakan kesediaan Tiongkok untuk menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dan mendukung dengan Indonesia dalam upaya mencapai kepentingan masing-masing bangsa.
"Tiongkok bersedia bekerja sama dengan pemerintah Indonesia yang baru untuk membangun prestasi masa lalu, mempromosikan pembangunan komunitas dengan masa depan bersama dengan pengaruh regional dan global, dan terus menulis babak baru dalam upaya peningkatan diri melalui solidaritas yang saling menguntungkan dan saling menguntungkan di antara negara-negara berkembang utama," kata Xi.
Xi meminta kedua pihak untuk lebih meningkatkan tata letak kerja sama strategis dan mendorong kerja sama mengenai lima pilar yakni politik, ekonomi, pertukaran antar masyarakat dan budaya, urusan maritim, dan keamanan.
Pemimpin Tiongkok itu mendesak kedua pihak untuk memperdalam kerja sama Belt and Road yang berkualitas tinggi, terus mengoperasikan kereta api cepat Jakarta-Bandung dengan baik, dan memajukan kerja sama pada Koridor Ekonomi Komprehensif Regional dan proyek "Dua Negara, Taman Kembar".
Xi mengatakan Tiongkok juga siap bekerja sama dengan Indonesia untuk membangun lebih banyak proyek yang bermanfaat bagi rakyat, memperkuat pertukaran dan kerja sama dalam pengentasan kemiskinan, pengobatan, budidaya padi-padian, dan perikanan.
Prabowo pada gilirannya menyampaikan harapan Indonesia untuk bekerja sama dengan Tiongkok dan memperkuat koordinasi strategis menyeluruh, menjadi mitra strategis komprehensif yang lebih dekat, dan membangun komunitas dengan masa depan bersama yang memiliki pengaruh regional dan global.
Dikatakan Prabowo, Indonesia akan meningkatkan koordinasi dengan China dalam kerangka kerja multilateral seperti G20, untuk memberikan kontribusi positif dalam menjaga kepentingan bersama negara-negara berkembang dan memajukan dunia multipolar.
"Indonesia menganut politik luar negeri yang independen dan tidak berpihak, dan tidak akan bergabung dengan aliansi militer atau blok eksklusif mana pun untuk melawan pihak ketiga," kata Prabowo.
Setelah pembicaraan tersebut, kedua kepala negara menyaksikan penandatanganan sejumlah dokumen kerja sama bilateral di berbagai bidang seperti pembangunan bersama, ekonomi biru, konservasi air, dan sumber daya mineral.
Kedua pihak mengeluarkan pernyataan bersama tentang memajukan kemitraan strategis yang komprehensif dan komunitas China-Indonesia dengan masa depan bersama.
BERITA TERKAIT: