IDF mengumumkan keberhasilan tentaranya menewaskan tiga pentolan Hamas dalam operasi militer di Jalur Gaza Selatan.
Ternyata salah satu dari mereka adalah Sinwar, seseorang yang diduga kuat bertanggung jawab atas pembunuhan dan penculikan banyak warga Israel selama serangan di Israel Selatan 7 Oktober 2023.
"Tentara IDF dari Komando Selatan melenyapkan Yahya Sinwar dalam sebuah operasi di Jalur Gaza selatan," ungkap laporan tersebut, seperti dimuat
Associated Press.Dikatakan bahwa Sinwar dibunuh di dalam terowongan bawah tanah tempat ia bersembunyi selama setahun terakhir.
"Puluhan operasi yang dilakukan oleh IDF dan ISA selama tahun lalu, dan dalam beberapa minggu terakhir di area tersebut telah membatasi pergerakan operasional Sinwar karena ia dikejar oleh pasukan dan menyebabkan ia berhasil dibunuh," tambah pernyataan IDF.
Sesaat sebelum pernyataan IDF, Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, mengonfirmasi kematian Sinwar dalam sebuah pesan kepada menteri luar negeri negara lain, dengan menyebutnya sebagai pencapaian yang membanggakan.
"Ini adalah pencapaian militer dan moral yang hebat bagi Israel," ujarnya.
Menurut Katz, pembunuhan Sinwar membuka peluang besar untuk segera membebaskan korban penculikan Israel dan membuat Hamas musnah dari Gaza.
Sinwar dianggap sebagai dalang utama di balik serangan Badai Al Aqsa Hamas di Israel Selatan pada 7 Oktober 2023.
Dia baru diangkat sebagai Ketua Biro Politik Hamas Agustus lalu, menyusul kematian pendahulunya Ismail Haniyeh yang tewas saat menjadi tamu di Teheran.
Sinwar lahir pada bulan Oktober 1962 di kamp pengungsi Khan Younis di Jalur Gaza selatan. Ia telah dipenjara di penjara Israel beberapa kali sebelum akhirnya dibebaskan pada tahun 2011.
Setelah dibebaskan, Sinwar terpilih menjadi biro politik Hamas selama pemilihan internal gerakan tersebut pada tahun 2012, di mana ia bertanggung jawab atas masalah keamanan.
Pada tahun 2013, ia mengambil alih kepemimpinan sayap militer Hamas, Brigade al-Qassam, yang mengoordinasikan upaya antara biro politik dan kepemimpinan brigade.
Ia terpilih pada tahun 2017 sebagai kepala biro politik gerakan tersebut di Gaza, dan pada tahun 2021, ia terpilih kembali untuk masa jabatan kedua selama empat tahun selama pemilihan internal gerakan tersebut.
BERITA TERKAIT: