Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Suriah Siap Tampung Pengungsi Lebanon Korban Agresi Israel

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Rabu, 25 September 2024, 11:51 WIB
Suriah Siap Tampung Pengungsi Lebanon Korban Agresi Israel
Presiden Suriah Bashar al-Assad/Net
rmol news logo Gelombang pengungsi dari perbatasan Lebanon Selatan terus meningkat seiring dengan serangan udara besar-besaran Israel yang menargetkan wilayah tersebut dalam sepekan terakhir.

Merespons kondisi memprihatinkan tersebut, negara tetangga Suriah menyatakan kesiapannya menampung para pengungsi Lebanon yang berusaha berlindung dari kebrutalan agresi Israel.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Kesehatan Suriah mengatakan pihaknya akan menyediakan layanan medis dan darurat bagi mereka yang datang dari Lebanon.

"Personel medis darurat bersiaga 24/7 untuk memberikan respons kesehatan segera, khususnya melalui saluran telepon darurat 110," ungkap laporan tersebut, seperti dimuat Al Mayadeen pada Rabu (25/9).

Presiden Suriah Bashar al-Assad turut menyampaikan rasa solidaritasnya kepada rakyat Lebanon yang kembali menghadapi kekacauan militer sejak perang 2006 lalu.

"Fokus utama kami sekarang adalah untuk berdiri bersama saudara-saudara kami di Lebanon di semua bidang tanpa kecuali atau keraguan," tegasnya.

Dalam sebuah pernyataan, Gubernur Daerah Pedesaan Damaskus, Ahmad Ibrahim Khalil, mengonfirmasi kunjungannya ke perbatasan Jdeidet Yabous dengan Lebanon. Ia menekankan pentingnya memfasilitasi pemulangan warga Suriah dan warga Lebanon ke Suriah.

"Kami telah mendesak para pejabat di perbatasan untuk menawarkan semua bantuan yang memungkinkan bagi warga Suriah dan Lebanon yang kembali ke negara ini," kata Khalil.

Selain itu, ia mencatat bahwa gubernur telah menyiapkan tempat penampungan dan pusat medis serta menyediakan pasokan makanan dan air minum untuk menampung masuknya pengungsi.

Direktur Pertahanan Sipil di Homs, Brigadir Jenderal Moheeb al-Moudi mengungkapkan bahwa lima tempat penampungan utama, yang mampu menampung sekitar 40.000 orang, telah didirikan di Homs, bersama dengan sembilan tempat penampungan tambahan dengan kapasitas 25.000 orang.

Pusat-pusat ini dilengkapi dengan layanan penting, termasuk air, listrik, fasilitas sanitasi, dan infrastruktur komunikasi.

Tempat penampungan tersebut juga memiliki perlengkapan tidur dan bahan isolasi yang diperlukan untuk memastikan kenyamanan mereka yang tinggal di sana.

Direktur Kesehatan di Homs, Muslim Atassi mengonfirmasi bahwa semua staf rumah sakit dan unit gawat darurat cepat telah disiagakan tinggi.

Ia lebih lanjut menyatakan tiga perlintasan perbatasan dengan Lebanon yakni Jisr Qamar, Jousiyeh, dan Dabousieh, serta perlintasan Matrabah telah diperkuat dengan ambulans dan tim medis yang lengkap yang siap untuk campur tangan jika terjadi keadaan darurat.

Sepanjang hari Selasa (24/9), pesawat tempur Israel melancarkan serangkaian serangan udara yang intens di beberapa kota di Lebanon selatan, yang meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut.

Daerah yang menjadi sasaran mencakup wilayah yang luas di wilayah Lebanon, khususnya di selatan.

Kota-kota yang terkena serangan termasuk Abbasiya, Shehabiya, Ma'roub, dan Deir Qanoun al-Nahr. Selain itu, serangan udara menghantam kota Ain Qana, Kfar Roummane, Jibsheet, Nahr Sriefa, Toul, Marwaniyeh, dan Majdal Silm.

Laporan lain mengonfirmasi adanya serangan terhadap Ainata, Wadi Zefta, dan Taybeh, di antara desa-desa selatan lainnya.

Serangan terhadap jalan strategis yang menghubungkan Msayleh, penghubung penting antara kota selatan Nabatiyeh, Sidon, dan Beirut, semakin mengganggu transportasi dan berpotensi menunda pengiriman bantuan dan upaya evakuasi di wilayah tersebut.

Selain itu, jet Israel melakukan serangan udara di kota Arab al-Jal di distrik Sidon.

Serangan udara juga menghujani desa-desa Daoudiyeh, Marwaniyeh, Haboush, Kfarfela, dan wilayah Wadi Shebaa.

Menurut  Menteri Kesehatan Lebanon Firass Abiad, agresi Israel terhadap Lebanon awal pekan ini telah menewaskan 558 warga negara, termasuk 50 anak-anak, dan melukai 1.835 lainnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA