Dalam sebuah pernyataan, kelompok tersebut mengungkap serangan yang diluncurkan dari wilayah Irak menggunakan pesawat nirawak (drone) al-Arfad tersebut menandai kelima kalinya mereka menargetkan situs penting Israel.
"Perlawanan Irak akan terus menyerang benteng pertahanan musuh dengan intensitas yang meningkat," bunyi pernyataan tersebut, seperti dimuat
Al Mayadeen.
Media Israel melaporkan segerombolan drone telah menyusup dari timur, mengaktifkan sirine di kota Bisan yang diduduki, Lembah Yordan, dan Dataran Tinggi Golan selatan yang diduduki.
Dikatakan bahwa serangan itu merupakan yang terbesar dari Irak sejak 1991 dan lebih dari 15 pesawat nirawak jenis baru dikerahkan.
Militer Israel meluncurkan beberapa pencegat ke arah pesawat nirawak Irak. Namun, tidak disebutkan apakah mereka berhasil mencegatnya atau tidak.
Perlawanan Islam Irak juga mengunggah foto sebuah pesawat nirawak di saluran Telegramnya, dengan judul “Dan bumi melepaskan bebannya”, kata yang tertulis dalam Surat al-Zalzalah.
Dalam seminggu terakhir, Perlawanan di Irak melaksanakan empat operasi. Tiga dari serangan ini menargetkan lokasi di Haifa yang diduduki menggunakan pesawat nirawak, sementara operasi keempat menargetkan lokasi pendudukan di Lembah Yordan.
BERITA TERKAIT: