Menurut laporan media lokal, Israel telah meluncurkan 100 jet tempur dan menghancurkan ribuan laras peluncur roket milik Hizbullah.
Tel Aviv menggambarkan serangan itu sebagai tindakan pencegahan. Karena berdasarkan informasi intelijen, Hizbullah berencana menyerang Israel Utara dalam waktu dekat.
"Serangan itu ditujukan untuk menggagalkan rencana serangan Hizbullah di Israel utara," ungkap laporan tersebut, seperti dimuat
AFP.Dalam sebuah pernyataan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pemerintahnya bertekad untuk melakukan segala yang mungkin untuk mempertahankan negara.
"Siapa pun yang menyakiti kita, kita menyakitinya," ia memperingatkan.
Serangan terbaru semakin memperburuk situasi yang sudah rumit di Timur Tengah, yang memanas di tengah perang gaza.
Permusuhan yang kembali terjadi mengancam perdamaian regional dan perang habis-habisan antara Hizbullah dan Israel.
Hal itu berpotensi menyeret Iran ke dalam konflik juga, yang baru-baru ini bersitegang karena tamunya yakni Ketua Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh jadi sasaran teror di Teheran. .
Pertempuran itu juga dapat menggagalkan upaya mencapai gencatan senjata di Gaza, tempat Israel berperang dengan Hamas selama lebih dari 10 bulan.
Di Amerika Serikat, juru bicara Dewan Keamanan Nasional, Sean Savett, mengatakan Presiden Joe Biden memantau dengan cermat berbagai peristiwa di Israel dan Lebanon.
Ia menegaskan bahwa AS akan terus mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri.
Minggu lalu, pemerintah Israel mengatakan sedang mengerahkan pasukan menuju perbatasan Lebanon.
Hari ini, Kementerian Pertahanan Israel melaporkan kesiapan pihaknya untuk melancarkan serangan besar-besaran di Lebanon Selatan.
BERITA TERKAIT: