Dalam sebuah petisi, puluhan perwira cadangan Israel mengatakan bahwa apa yang dikatakan pejabat senior tentang perang yang akan segera berakhir dan transisi ke perlawanan yang lebih tenang tidaklah benar.
Menurut petisi yang ditandatangani lebih dari 100 tentara itu, Israel disebut masih jauh dari kemenangan.
“Pejabat senior militer berulangkali menyebut kemenangan sudah di depan mata dan mungkin saja untuk beralih ke tahap serangan terarah. Kami yang datang dari lapangan, tahu betul bahwa situasi masih jauh dari kemenangan," bunyi surat tersebut seperti dikutip dari
Anadolu Ajansi pada Senin (12/8).
Para perwira militer mengatakan bahwa faksi perlawanan Palestina masih memiliki kemampuan lintas batas seperti UAV, pesawat tanpa awak peledak, dan mortir.
"Kondisi ini tidak menggambarkan kemenangan seperti yang digembar-gemborkan," tegasnya.
Pada bulan Februari, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa kemenangan sudah di depan mata.
Setidaknya 10.000 tentara Israel telah tewas dan terluka sejak pecahnya konflik Gaza pada 7 Oktober lalu.
Israel menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutalnya yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan 7 Oktober 2023 oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas.
Sejak saat itu, Israel telah menewaskan hampir 39.800 korban, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan melukai lebih dari 92.000 lainnya.
BERITA TERKAIT: