Badan Meteorologi Jepang mengeluarkan peringatan pertama tentang risiko gempa besar yang terkait dengan Palung Nankai di pantai Pasifik negara itu, menyusul gempa 7,1 magnitudo yang melanda pulau barat daya Kyushu.
Dalam sebuah konferensi pers, Kishida mengumumkan keputusannya untuk tetap tinggal, karena dia yakin rakyat Jepang saat ini pasti cemas dengan peringatan gempa tersebut.
"Namun, ini adalah pertama kalinya peringatan itu dikeluarkan dan saya yakin orang-orang akan merasa cemas karenanya. Akibatnya saya membatalkan rencana kunjungan saya ke Asia Tengah dan Mongolia," ungkap Kishida, seperti dimuat
Reuters.Kunjungan ke Kazakhstan, Uzbekistan, dan Mongolia awalnya dijadwalkan berlangsung dari tanggal 9 hingga 12 Agustus 2024.
Gempa dahsyat berkekuatan 7,1 magnitudo yang mengguncang Jepang pada Kamis (8/8), memicu peringatan tsunami dan menyebabkan cedera ringan.
Menurut Badan Meteorologi Jepang, gempa berpusat di lepas pantai Prefektur Miyazaki pada pukul 16.42 waktu setempat, pada kedalaman sekitar 29 kilometer.
Para pejabat mengatakan sembilan orang terluka di pulau Kyushu, tetapi sebagian besar lukanya ringan. Tidak ada laporan kerusakan serius dan peringatan tsunami kemudian dicabut.
Peringatan tsunami juga sempat dikeluarkan untuk wilayah di prefektur pesisir Kochi dan Miyazaki, namun tak lama kemudian dicabut.
Meski kondisi relatif tenang, tetapi gempa itu mendorong para seismolog menggelar pertemuan darurat karena mereka menemukan bahwa ada risiko gempa besar terkait dengan Palung Nankai di sebelah timur Jepang selatan.
BERITA TERKAIT: