Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Harris Berbalik Dukung Israel Setelah Serangan di Golan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Senin, 29 Juli 2024, 13:30 WIB
Harris Berbalik Dukung Israel Setelah Serangan di Golan
Kamal Harris/ABC News
rmol news logo Dukungan Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris kini disuarakan untuk Israel yang wilayah pendudukannya di dataran tinggi Golan mendapat serangan roket. 

Penasihat Keamanan Nasional Harris, Phil Gordon menyampaikan dukungan kuat Harris kepada keamanan Israel dan berjanji untuk memantau dengan seksama kasus tersebut. 

"Israel terus menghadapi ancaman berat terhadap keamanannya, dan dukungan Wakil Presiden terhadap keamanan Israel sangat kuat," ujar Gordon, seperti dimuat Reuters pada Senin (29/7). 

Gordon juga menyampaikan bahwa Harris mengecam pelaku penyerangan yang telah menewaskan 12 warga sipil yang berada di lapangan sepak bola Majdal Shams. 

"Ia (Harris) mengutuk serangan mengerikan ini dan berduka atas semua yang tewas dan terluka," tambah Gordon. 

Otoritas Israel mengklaim bahwa serangan udara Hizbullah di kota Majdal Shams, dataran tinggi Golan yang diduduki telah menewaskan 12 warga sipil dan sebagian besar merupakan anak-anak. 

Mereka bahkan menyebutkan jenis peluru artileri roket yang digunakan dalam serangan tersebut, yakni sebagai roket Falaq-1. Israel yakin, senjata itu hanya dimiliki Hizbullah dan berasal dari Iran.

Di sisi lain, Hizbullah sepenuhnya membantah bertanggung jawab atas serangan tersebut dan sama sekali tidak terlibat dalam pembantaian di Golan.

Menurut Hizbullah kematian belasan warga sipil di lapangan sepak bola Majdal Shams disebabkan oleh kesalahan Israel sendiri. 

Kelompok militan Lebanon itu menuduh ledakan terjadi karena kesalahan teknis Iron Dome milik Israel. 

Sementara itu, Harris pernah  menyampaikan kekhawatiran seriusnya tentang skala penderitaan manusia di Gaza Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu selama pertemuannya di Washington pada Kamis (25/7). 

Menurut Harris, Israel memang memiliki hak untuk membela diri, tetapi krisis kemanusiaan di Jalur Gaza tidak bisa dibiarkan.

"(Namun) Saya telah menyatakan keprihatinan serius saya tentang situasi kemanusiaan yang mengerikan di sana. Saya tidak akan tinggal diam," ujarnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA