Hal itu disampaikan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam sebuah wawancara, seperti dikutip dari
BBC pada Jumat (19/7).
Dalam kesempatan itu, Zelensky merespon pernyataan pasangan Trump J.D. Vance yang mengaku tidak peduli dengan nasib Ukraina.
Menurut Zelensky, meski pemimpin AS yang terpilih nanti bukanlah sosok pro-Ukraina, tetapi mereka harus tetap bekerjasama dengan Washington.
"Mungkin dia benar-benar tidak peduli, tapi kita harus bekerja sama dengan Amerika Serikat," ujarnya.
Zelensky juga mengakui bahwa apabila Trump terpilih, maka perjuangan Ukraina untuk memperoleh dukungan senjata akan semakin sulit.
"Terpilihnya Trump kemungkinan akan membuat kami kesulitan, tapi kami adalah pekerja keras," tegasnya.
Pemerintahan Joe Biden telah menyediakan senjata dan pasokan selama konflik, meskipun aliran bantuan terhenti selama berbulan-bulan karena perselisihan di dalam Kongres AS.
Zelensky mengatakan Ukraina berterima kasih atas janji AS untuk memasok jet tempur F-16 yang diperkirakan tiba pada musim panas ini.
"Pesawat-pesawat itu penting untuk membantu Ukraina melawan dominasi udara Rusia dan membuka blokir udara," ujarnya dalam sebuah pernyataan..
Trump telah mengatakan selama kampanyenya bahwa, setelah terpilih, dia akan mengakhiri konflik bahkan sebelum menjabat dengan mencapai kesepakatan di meja perundingan.
Wakilnya, Vance pernah menyatakan dalam sebuah wawancara dia tidak begitu memperhatikan perkembangan konflik Rusia-Ukraina.
“Saya tidak terlalu peduli dengan apa yang terjadi di Ukraina," kata dia.
BERITA TERKAIT: