Pejabat Otoritas Wakaf Hebron, Ghassan Al-Rajabi mengatakan Israel terus mengubah bentuk bangunan Masjid dan sudah tidak bisa lagi dimasuki oleh umat Muslim.
"Pemerintah Israel terus berupaya mengubah fitur masjid dan melakukan Yahudisasi terhadapnya,” ujarnya, seperti dimuat
Anadolu Ajansi pada Jumat (12/7).
Al-Rajabi mengecam keras tindakan pelecehan Israel terhadap situs ibadah umat Muslim Palestina.
“Masjid itu murni wakaf Islam dan pemerintah Israel tidak berhak atasnya,” tegasnya.
“Israel mengeksploitasi keadaan perang (di Gaza) untuk melaksanakan agenda mereka dengan merebut tempat-tempat suci,” kata dia lagi.
Setelah pembantaian 29 jamaah Palestina pada tahun 1994 di dalam masjid oleh pemukim ekstremis Yahudi, Baruch Goldstein, pihak berwenang Israel membagi kompleks masjid antara jamaah Muslim dan Yahudi.
Namun pasukan pendudukan secara teratur menutup masjid untuk jamaah Muslim agar pemukim Israel dapat beribadah di sana.
Hebron adalah rumah bagi sekitar 160.000 Muslim Palestina dan sekitar 500 pemukim ilegal Israel tinggal di wilayah yang dijaga ketat oleh pasukan Tel Aviv.
BERITA TERKAIT: