Di forum peringatan 75 tahun NATO di Washington pada Kamis (11/7), Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dengan tegas menyampaikan penolakan terhadap wacana tersebut.
Menurut Erdogan, kerjasama dengan Israel tidak akan pernah bisa dilakukan sampai perdamaian di Palestina benar-benar tercapai.
"Sampai perdamaian komprehensif dan berkelanjutan tercapai di Palestina, upaya kerja sama dengan Israel di dalam NATO tidak akan disetujui oleh Turki,” tegasnya, seperti dimuat
Reuters. Dalam kesempatan itu, Erdogan juga mengungkap upaya perbaikan hubungan Turki dengan Suriah yang terus berlangsung hingga hari ini.
Dia mengaku telah memerintahkan Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan untuk bertemu dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad dan memulai upaya normalisasi.
Kemudian terkait pembelian F-16 dari Amerika Serikat, Erdogan menyebut telah melakukan pertemuan dengan Presiden Joe Biden untuk menyelesaikannya.
"Saya telah berbicara dengan Tuan Biden. (Biden mengatakan): 'Saya akan menyelesaikan masalah ini dalam 3-4 minggu,' katanya," ujar Erdogan.
Maret lalu, Senat AS menggagalkan upaya penjualan jet F-16 dan peralatan modernisasi senilai 23 miliar dolar AS ke Turki.
Padahal, Turki telah menyanggupi persyaratan yang diajukan pemerintahan Biden, yakni menyetujui keanggotaan Swedia dalam NATO.
BERITA TERKAIT: