Pengadilan Moskow pada Selasa (9/7), mendakwa Navalnaya yang sedang berada di pengasingan secara
in absensia. Dia diduga berkomplot dengan kelompok ekstremis Rusia.
Dengan surat perintah tersebut, Navalnaya akan langsung ditangkap saat tiba di Rusia.
Navalnaya menjadi sorotan setelah kematian suaminya, Navalny di penjara Arktik pada Februari lalu.
Melalui unggahan di platform X, perempuan berusia 47 tahun itu meminta pendukungnya untuk tidak fokus pada perintah pengadilan terhadapnya, tetapi pada perjuangan melawan Presiden Rusia Vladimir Putin.
“Saat Anda menulis tentang ini, jangan lupa untuk menulis hal utama: Vladimir Putin adalah seorang pembunuh dan penjahat perang," tegasnya, seperti dimuat
AFP.Sejak kematian suaminya, Navalnaya telah bertemu dengan sejumlah pemimpin senior Barat, termasuk Presiden AS Joe Biden di San Francisco.
Kelompok nirlaba Yayasan Hak Asasi Manusia yang berbasis di Amerika menunjuk Navalnaya sebagai ketuanya minggu lalu, dan dia mengatakan dia akan menggunakan peran barunya untuk meningkatkan perjuangan yang dilakukan suaminya melawan Putin.
BERITA TERKAIT: