Dalam artikel yang diterbitkan Surat Kabar Partai Pekerja Korea
Rodong Sinmun pada Selasa (18/6)
, Putin memberikan informasi tentang tentang prospek kemitraan kedua negara dan signifikansinya di dunia.
Setelah 70 tahun bekerjasama, kata Putin, Kedua negara terus mempertahankan tradisi sejarah yang mulia dan mempertahankan hubungan bertetangga yang baik, setara dan saling menghormati.
Monumen di Bukit Moran yang didirikan di pusat kota Pyongyang pada tahun 1946 untuk memperingati pembebasan Korea oleh Tentara Merah merupakan simbol persahabatan militan antara masyarakat kedua negara.
"Rakyat kedua negara sangat menghargai kenangan perjuangan keras bersama melawan militerisme Jepang dan memberikan penghormatan kepada para pahlawan yang menjadi korban," tulis Putin.
Dia menyoroti awal kerjasama bilateral dua negara yang ditandai dengan kunjungan pendiri Korea Utara Kim Il Sung ke Uni Soviet pada 17 Maret 1949. Saat itu ditandatangani perjanjian kerjasama ekonomi dan budaya kedua negara untuk pertama kalinya.
Putin pertama kali berkunjung ke Pyongyang pada tahun 2000 dan bertemu dengan Kim Jong Il yang memerintah Korea Utara saat itu.
Hubungan itu terus terjaga hingga kepemimpinan Kim Jong Un. Putin dan Kim menggelar pertemuan bilateral di Pelabuhan Antariksa Vostochny Rusia pada bulan September tahun lalu.
Putin mengapresiasi Korea Utara sebagai mitra terpercaya yang bersedia dengan tegas menentang ambisi kelompok Barat yang berusaha memaksakan nilai-nilai dan menerapkan standar ganda di dunia.
"Kami senang bahwa teman-teman Korea membela kepentingan mereka dengan sangat efektif, meskipun AS memberikan tekanan ekonomi, provokasi, pemerasan dan ancaman militer yang telah berlangsung selama beberapa dekade," tulisnya.
Kesamaan pandangan yang dimiliki mendorong keyakinan Putin untuk meningkatkan kerjasama bilateral dengan Korea Utara.
"Kami sangat yakin bahwa kami akan meningkatkan kerja sama bilateral. Hal ini akan sejalan dengan upaya kita bersama dan hal ini akan berkontribusi pada pengembangan kerja sama timbal balik dan setara antara Rusia dan Korea Utara," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: