Para pengunjuk rasa berjalan dari wilayah pendudukan al-Quds pada hari Senin malam (17/6) untuk kemudian berkumpul di luar kediaman parlemen Knesset Israel dan Netanyahu.
Mereka hadir dari kalangan muda maupun tua, membawa genderang, terompet, dan poster yang menuntut pemilu baru dan gencatan senjata untuk membebaskan tawanan Israel.
Teriakan “Hancurkan tiran” bergema di seluruh jalan, dan banyak di antara mereka yang mengenakan kaos bertuliskan: “Hentikan perang.”
Seorang demonstran menuduh Netanyahu mengambil setiap tindakan yang mengarah pada kehancuran Israel.
“Bahkan jika ada perang sekarang, setiap hari perang yang terjadi bersamanya adalah hari yang lebih buruk,” katanya.
Protes yang awalnya berjalan damai, tiba-tiba rusuh dengan adanya bentrok antara para demonstran dan kepolisian Israel.
Menurut laporan
Al-Mayadeen, kerusuhan itu mengakibatkan mengakibatkan sembilan warga ditangkap dan beberapa orang dilaporkan terluka.
Video yang beredar di media sosial memperlihatkan polisi menggunakan meriam air untuk menghalau demonstran.
Laporan mengatakan lampu lalu lintas dan tiang jalan roboh selama bentrokan sengit tersebut.
BERITA TERKAIT: