Laporan yang dirilis Kementerian Lingkungan Hidup Ukraina mengatakan, emisi bersumber dari miliaran liter bahan bakar yang digunakan kendaran militer.
Kemudian asap dari kebakaran hampir satu juta hektar hutan, gedung dan pabrik minyak yang diledakkan juga berkontribusi menghasilkan emisi karbon.
"Perkiraan 175 juta ton tersebut setara dengan emisi tahunan yang dihasilkan oleh 90 juta mobil, atau seluruh Belanda dalam setahun," ungkap laporan tersebut, seperti dimuat
Reuters pada Kamis (13/6).
Dijelaskan bahwa aktivitas militer bertanggung jawab atas 51,6 juta ton emisi setara CO2. Mayoritas dari jumlah tersebut, yaitu 35,2 juta ton CO2, disebabkan oleh konsumsi bahan bakar militer Rusia, dan 9,4 juta ton lainnya disebabkan oleh penggunaan bahan bakar oleh militer Ukraina.
Dikatakan bahwa satu juta hektar lahan telah hangus akibat 27.000 kebakaran yang berhubungan dengan perang, menyebabkan kerusakan atmosfer setara dengan 23 juta ton CO2.
Laporan tersebut juga menghitung bahwa penutupan wilayah udara di Ukraina dan beberapa bagian Rusia, serta pembatasan penggunaan wilayah udara Rusia oleh maskapai penerbangan tertentu, telah menciptakan lebih dari 24 juta ton emisi CO2 tambahan.
Lebih lanjut, laporan itu juga menghitung biaya finansial yang harus dibayarkan sebagai kompensasi atas emisi yang dihasilkan.
"Total kerusakan iklim yang disebabkan oleh Federasi Rusia setelah 24 bulan perang berjumlah lebih dari 32 miliar dolar AS,” paparnya.
BERITA TERKAIT: