Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Din Syamsuddin: Russia Islamic World Bisa jadi Kekuatan Dunia Baru

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Jumat, 17 Mei 2024, 17:20 WIB
Din Syamsuddin: Russia Islamic World Bisa jadi Kekuatan Dunia Baru
Sidang Grup Visi Strategis Federasi Rusia-Dunia Islam di Kazan, Rusia/Ist
rmol news logo Kerja sama antara Federasi Rusia dan Dunia Islam diyakini akan membentuk kekuatan baru yang tangguh dan andal.

Keyakinan ini disampaikan Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2005-2010 dan 2010-2015, Din Syamsuddin dalam Sidang Grup Visi Strategis Federasi Rusia-Dunia Islam di Kazan, Rusia, pada Kamis (16/5) waktu setempat.

Dalam pidato mengangkat tema Rusia-Dunia Islam: Tata Dunia Multipolar yang Adil dan Pembangunan yang Aman, Din menjelaskan hubungan Rusia dan Dunia Islam memiliki sejarah panjang. Islam telah hadir di Rusia lebih dari 1000 tahun lalu dan menjadi bagian kebudayaan dan peradaban Rusia.

Menurut Guru Besar Politik Islam Global FISIP UIN Jakarta ini, kerja sama antara keduanya sangat penting dan mendesak mengingat pergeseran geopolitik, geoekonomi, dan geostrategis dari kawasan Atlantik ke kawasan Pasifik.

“Maka kerja sama Rusia-Dunia Islam merupakan solusi,” ujar Din.

Mantan Ketua Umum MUI Pusat dan Ketua Dewan Pertimbangan MUI Pusat ini juga menekankan faktor Islam sebagai perekat kerja sama. Selain faktor historis dan demografis muslim yang signifikan di Rusia, faktor sosiologi rakyat yang bersimpati pada Islam juga menjadi aspek penting.

Kerja sama Rusia-Dunia Islam, khususnya dalam bidang ekonomi dan perdagangan, sudah berlangsung lama, sehingga Federasi Rusia menjadi pengamat (observer) OKI.

Oleh karenanya, Din berharap kerja sama tersebut ditingkatkan, terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, serta bidang politik dengan saling mendukung kepentingan masing-masing.

Apalagi, Rusia mendukung kemerdekaan rakyat Palestina dan mengecam genosida di Gaza.

Dalam kunjungannya, Din yang menjadi anggota Grup Visi Strategis sejak 2007 itu menjadi pembicara pada sidang yang dihadiri sekitar 100 tokoh dari berbagai negara Islam serta para tokoh Rusia.

Hadir pula perwakilan Sekjen OKI, utusan Presiden Vladimir Putin, dan Presiden Republik Tatarstan Rustam Minnikhanov, yang juga Ketua Grup Visi Strategis Federasi Rusia-Dunia Islam, serta sejumlah mufti dari bekas negara Uni Soviet. rmol news logo article
EDITOR: DIKI TRIANTO

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA