Sebagai balasan, Kementerian Luar Negeri Rusia juga memerintahkan pengusiran Atase Pertahanan Inggris di Moskow, A. T. Coghill pada Kamis (17/5).
Dikatakan bahwa Coghill diberi waktu satu minggu untuk meninggalkan Rusia setelah dia ditetapkan sebagai
persona non grata atau orang yang tidak diperbolehkan masuk ke negara itu.
“Atas pertahanan di Kedutaan Besar Inggris di Moskow, A. T. Coghill, telah dinyatakan
. Dia harus meninggalkan wilayah Federasi Rusia dalam waktu seminggu,” kata Kemlu Rusia, seperti dimuat AFP.
Rusia memperingatkan bahwa tindakan lebih lanjut akan diambil sebagai tanggapan terhadap keputusan Inggris yang dinilai bermotif politik dan tidak bersahabat dengan Rusia.
Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps menyebut pengusiran Coghill oleh Rusia sebagai langkah putus asa.
"Putin sudah putus asa melihat dukungan Inggris yang tidak tergoyahkan untuk Ukraina," ujar Shapps.
Inggris menuduh Atase pertahanan Rusia, Maxim Elovik melakukan tindakan spionase dan mengusirnya pekan lalu.
Elovik diperkirakan telah berada di Inggris setidaknya sejak tahun 2014.
Hubungan terus menegang antara Rusia dan Inggris, yang merupakan pendukung setia NATO di Ukraina dan telah memberikan dukungan militer yang signifikan kepada pasukan Kyiv.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: