Indonesia sendiri merespon dengan mengutuk perusakan bahan pasokan bantuan yang sangat dibutuhkan oleh warga Gaza.
"Indonesia mengutuk keras blokade dan perusakan yang dilakukan oleh warga sipil Israel terhadap bantuan kemanusian dari masyarakat internasional bagi warga Gaza," tegas Kementerian Luar Negeri RI dalam unggahan di X pada Kamis (16/5).
Selain mengecam para pelaku, Indonesia juga melontarkan kritik keras terhadap aparat keamanan Israel yang membiarkan aksi penjarahan tersebut.
"Pembiaran yang dilakukan oleh aparat keamanan Israel membuktikan posisi Israel yang terus mencoba menghalangi dengan berbagai cara penyaluran bantuan kemanusiaan bagi rakyat Gaza," lanjutnya.
Indonesia menilai aksi yang menghambat bantuan kemanusian harus diberantas dan ditindak tegas guna mencegah peningkatan krisis kemanusiaan di Jalur Gaza.
"Dewan Keamanan harus memastikan jaminan dari Israel bagi kelancaran pemberian bantuan kemanusiaan, guna mencegah memburuknya katastropi kemanusiaan di Gaza," tegas Kemlu RI.
Mengutip
Times of Israel pada Kamis (16/5), sekelompok ekstremis sayap kanan Israel sengaja menyalakan api di persimpangan jalan Givat Asaf untuk mencegah truk bantuan melaju.
Akun X @AhDarawsha memperlihatkan video para pemuda ekstremis Israel melempar dan menginjak satu per satu kardus dan kemasan bantuan makanan yang dijatuhkan dari truk pengantar bantuan yang mereka tahan.
"Para pemukim menjarah truk bantuan kemanusiaan Yordania di dekat Yerusalem yang sedang dalam perjalanan ke Gaza," cuit akun tersebut.
Tidak hanya itu, tampak dalam video tersebut salah satu makanan yang dirusak ekstremis adalah produk mi instan asal Indonesia.
Aksi para aktivis sayap kanan itu bertujuan untuk mencegah bantuan sampai ke tangan Hamas.
Kendati demikian, tindakan mereka justru mendapat kecaman dari Amerika Serikat dan sebagian besar komunitas internasional.
BERITA TERKAIT: