Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi menyebut rapat JMC yang melibatkan Menlu PNG, Justin Tkatchenko adalah peristiwa bersejarah.
"Menteri Tkatchenko, kami menulis sejarah hari ini. Ini adalah pertama kalinya pertemuan bilateral antara Menlu RI dan PNG berlangsung di Jayapura," ungkap Retno selama konferensi pers bersama Tkatchenk.
Lebih lanjut Retno menceritakan perjalanannya menuju Jayapura. Dia mengatakan baru saja mendarat di Jakarta dari Gambia hari Selasa lalu (7/5).
"Saya baru saja mendarat kemarin dari Gambia, Afrika Barat untuk mewakili Presiden saya menghadiri KTT OKI ke-15. Sungguh perjalanan yang panjang. Saya membutuhkan waktu lebih dari 26 jam dari Banjul, Gambia ke Jakarta," tuturnya.
Pagi harinya, kata Menlu, dia terbang dari Jakarta ke Jayapura untuk untuk menjadi salah satu ketua JMC antara Indonesia dan PNG.
Menurut Menlu, pertemuan ini mencerminkan komitmen kedua negara dalam memperkuat hubungan bilateral sebagai tetangga dekat.
"PNG adalah mitra alami bagi Indonesia," tegasnya.
Sejumlah isu dibahas dalam pertemuan tersebut. Indonesia menyambut baik selesainya proses ratifikasi Perjanjian Kerja Sama Pertahanan Baru oleh PNG.
Pertumbuhan volume perdagangan Indonesia dan PNG yang mencapai 247,6 juta dolar AS pada tahun lalu juga menjadi sorotan.
Di bidang pembangunan terdapat empat proyek yang disiapkan di antaranya bantuan untuk memodernisasi Rumah Sakit Port Moresby, revitalisasi beberapa infrastruktur umum di Vanimo termasuk SD Wutung yang terletak di dekat perbatasan Skouw-Wutung, beasiswa untuk pelajar dan PNS PNG, dan pelatihan diplomat untuk negara-negara pasifik, termuan PNG.
BERITA TERKAIT: